Semarang (ANTARA) - Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jawa Tengah bersama Pemerintah Provinsi Jateng mengajak masyarakat untuk gemar makan ikan melalui pergelaran "Central Java Fish Market #4".
Berlangsung di halaman Kompleks Kantor Gubernur Jateng, Semarang, Selasa, kegiatan itu menjadi bagian dari Peringatan Hari Ikan Nasional Tingkat Jateng.
Sekretaris Daerah Jateng Sumarno mengatakan bahwa peran keluarga penting dalam menanamkan kebiasaan makan ikan, yakni dimulai dari orang tua yang menjadi teladan.
"Jangan suruh anak makan ikan, tapi orang tuanya malah makan ayam. Kalau di rumah yang disajikan ikan, anak-anak otomatis ikut makan ikan," katanya.
Ia mengingatkan berbagai manfaat ikan bagi kesehatan, mulai dari menjaga jantung, meningkatkan fungsi otak, hingga mencegah penyakit autoimun.
Menurut dia, Pemprov Jateng berkomitmen mempercepat protein yang lebih beragam dan terjangkau melalui penguatan ekosistem kelautan dan perikanan.
Ia menyoroti kapasitas sektor tersebut sebagai pengungkit ekonomi daerah karena pada triwulan III-2025 pangsa sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan tercatat 12,88 persen.
Potensi tersebut didukung dengan data ekspor terkini yang menunjukkan bahwa volume ekspor produk kelautan dan perikanan Jawa Tengah pada tahun 2024 mencapai 83,15 juta ton dengan nilai sebesar Rp5,76 triliun.
Sementara itu, Kepala Kantor Perwakilan BI Jateng Rahmat Dwisaputra mengatakan bahwa diversifikasi pangan berbasis ikan merupakan langkah strategis untuk mengendalikan tekanan harga bahan pokok.
“Sektor perikanan berkontribusi besar dalam struktur ekonomi Jawa Tengah, sekitar 12,88 persen dari sektor pertanian, kehutanan dan perikanan. Nilai ekspor produk kelautan dan perikanan Jateng pada 2024 bahkan mencapai Rp5,76 triliun. Ini bukti bahwa ikan bukan hanya soal gizi, tapi juga ekonomi,” ujarnya.
Lebih jauh, Rahmad menjelaskan bahwa Gerakan Gemar Makan Ikan tidak hanya menargetkan stabilitas inflasi, tapi juga menjadi strategi untuk mengurangi angka stunting.
"Salah satu sumber protein terbaik ada pada ikan. Jadi ketika masyarakat gemar makan ikan, bukan hanya inflasi yang terkendali, tapi juga kualitas generasi muda meningkat," katanya.
BI Jateng juga menyerahkan bantuan sarana dan prasarana berupa geomembran untuk produksi garam, serta fasilitasi Sertifikat BNSP (bidang KP3K) kepada kelompok tani garam di empat kabupaten, yakni Demak, Rembang, Jepara dan Pati untuk meningkatkan efisiensi produksi dan kompetensi petani garam.
Rangkaian kegiatan dikemas secara edukatif untuk mempercepat perubahan perilaku konsumsi masyarakat, dengan kegiatan Dongeng Anak oleh Kempo Antaka guna menanamkan kebiasaan makan ikan sejak dini.
Kemudian, Kampanye Gemarikan bersama IDAI Jateng yang mengedukasi manfaat protein ikan bagi tumbuh kembang anak, serta Kampanye CBP Rupiah oleh Bank Indonesia untuk memperkuat literasi rupiah di kalangan pelajar dan masyarakat.
Selain itu, hadir pula bazar UMKM melibatkan 51 pelaku usaha sebagai wahana perluasan pasar dan promosi produk lokal berbahan ikan, mulai ikan segar hingga olahan, seperti bandeng presto, keripik ikan dan sambal ikan.
Baca juga: Peneliti asing diundang untuk bahas kepahlawanan KH Sholeh Darat

