Batang (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Batang, Jawa Tengah, dalam rangkaian Hari Kesehatan Nasional menyelenggarakan kegiatan layanan kesehatan pada masyarakat secara gratis sebagai upaya menekan risiko penyakit tidak menular yang dinilai cukup meningkat.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Batang Didit Wisnuhardanto di Batang, Senin, mengatakan pada kegiatan itu pihaknya melibatkan 16 organisasi profesi untuk memberikan layanan kesehatan masyarakat.
"Skrining menjadi upaya kami untuk bisa mengedukasi dan memberikan pemeriksaan awal serta penanganan kesehatan pada masyarakat yang berisiko memiliki penyakit tidak menular," katanya.
ia mengatakan dengan adanya kecenderungan penyakit tidak menular yang meningkat, maka masyarakat dapat memanfaatkan layanan kesehatan tersebut. Selain memberikan layanan kesehatan gratis, kata di, pihaknya juga mengajak warga melakukan gerakan masyarakat sehat (germas).
Pada kegiatan tersebut pihaknya menyediakan layanan kesehatan seperti pemeriksaan laboratorium, cek gula darah, kolesterol, konsultasi dengan dokter, konsultasi obat-obatan, dan skrining gangguan keseimbangan.
Adapun 16 organisasi profesi yang terlibat pada kegiatan tersebut antara lain Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Persatuan Perawat Nasional Indonesia, Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia, Ikatan Apoteker Indonesia, Ikatan Bidan Indonesia, Persatuan Dokter Gigi Indonesia, Himpunan Ahli Kesehatan Lingkungan Indonesia, dan Persatuan Ahli Farmasi Indonesia.
Kemudian Ikatan Fisioterapi Indonesia, Perhimpunan Profesional Perekam Medis dan Informasi Kesehatan Indonesia, Persatuan Ahli Gizi Indonesia, Persatuan Ahli Teknologi Laboratorium Medik Indonesia, Perhimpunan Terapis Gigi dan Mulut Indonesia, Perkumpulan Promotor dan Pendidik Kesehatan Masyarakat Indonesia, Perhimpunan Radiografer Indonesia, serta Ikatan Penata Anestesi Indonesia.
"Ya, pada kegiatan layanan kesehatan itu, kami menemukan beberapa masyarakat yang mengalami asam urat tinggi, gula darah tinggi, dan lainnya," kata Didit.
Baca juga: Literasi digital dukung SDM kesehatan makin kompeten