Tim LPPM Undip gelar pengobatan gratis di Wonogiri
Semarang (ANTARA) - Tim Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Diponegoro menggelar pengobatan gratis pada masyarakat di Kecamatan Ngadirojo, Kabupaten Wonogiri, bersamaan dengan program kuliah kerja nyata (KKN).
Pengobatan yang berlangsung di Kantor Kecamatan Ngadirojo, Wonogiri itu dikoordinasi oleh dr Abdul Mughni yang merupakan spesialis bedah digestif, Dr. dr. Winarni, melibatkan belasan relawan kesehatan Undip, baik dokter, perawat, tenaga farmasi, serta mahasiswa Undip yang KKN di Wonogiri.
Koordinator tim dr. Mughni dalam pernyataan yang diterima di Semarang, Jumat, berharap bisa membantu warga, khususnya di Ngadirojo, yang mengalami permasalahan kesehatan dan memerlukan pemeriksaan.
Pengobatan masyarakat itu sudah dilakukan di berbagai daerah, seperti Kecamatan Candipuro, Lumajang pada 2022, Kecamatan Salam, Kabupaten Magelang, serta Dusun Gojoyo, Kecamatan Wedung, Kabupaten Demak.
Dalam pemeriksaan itu, sekaligus dilakukan pengambilan data kesehatan warga, terkait berat badan, tinggi badan, dan kecenderungan kesehatan warga desa dengan kategori berat dan tinggi badan tertentu terkait dengan risiko penyakit tertentu.
Winarni, salah satu relawan kesehatan Undip, menambahkan bahwa pengobatan pada masyarakat itu merupakan program berkala LPPM Undip sejak awal 2022, yakni sejak terjadi erupsi Gunung Semeru.
Program diawali sejak terjadinya erupsi Gunung Semeru yang ketika itu membuat banyak warga membutuhkan bantuan pengobatan, mengingat sejumlah akses desa dan fasilitas kesehatan terdampak erupsi.
Perwakilan mahasiswa KKN Undip Nabil Al Haidar menyebutkan setidaknya ada 200 kupon periksa kesehatan yang sudah dibagikan kepada warga, disertai penyampaian informasi kegiatan tersebut kepada masyarakat.
"Kami mahasiswa KKN dibantu kepada desa dan perangkat desa se-Kecamatan Ngadirojo. Alhasil, 200 kupon periksa kesehatan sudah ada di tangan warga dan terdistribusi secara merata," katanya.
Sebenarnya, kata dia, warga berharap bisa lebih banyak kupon yang disediakan bagi untuk berobat, tetapi terpaksa harus dibatasi karena keterbatasan waktu dan jumlah personel, terutama dokter dan perawat.
Keluhan warga yang berobat bermacam-macam, seperti hipertensi yang dialami Tino, warga Desa Semen Gedong, Ngadirojo, Wonogiri, yang mengaku sudah lama mengalami tekanan darah tinggi.
Ada juga Sri Sukani, warga Kerjo Lor, Ngadirojo yang mengeluhkan kakinya sering merasa kesemutan selama hampir sebulan terakhir, dan terkadang terasa sakit, terutama pada lutut kanannya.
Wakil Ketua LPPM Undip Bidang Pengabdian kepada Masyarakat Rahayu menyampaikan bahwa program pengobatan tersebut sebagai keinginan memberikan sumbangsih dan pengabdian yang terprogram oleh LPPM di bidang kesehatan.
Namun, kata dia, keterbatasan tenaga dokter dan perawat yang ada sehingga belum seluruh daerah yang menjadi lokasi KKN mahasiswa Undip langsung terealisasi, seperti Pemalang yang akan diagendakan selanjutnya.
Pengobatan yang berlangsung di Kantor Kecamatan Ngadirojo, Wonogiri itu dikoordinasi oleh dr Abdul Mughni yang merupakan spesialis bedah digestif, Dr. dr. Winarni, melibatkan belasan relawan kesehatan Undip, baik dokter, perawat, tenaga farmasi, serta mahasiswa Undip yang KKN di Wonogiri.
Koordinator tim dr. Mughni dalam pernyataan yang diterima di Semarang, Jumat, berharap bisa membantu warga, khususnya di Ngadirojo, yang mengalami permasalahan kesehatan dan memerlukan pemeriksaan.
Pengobatan masyarakat itu sudah dilakukan di berbagai daerah, seperti Kecamatan Candipuro, Lumajang pada 2022, Kecamatan Salam, Kabupaten Magelang, serta Dusun Gojoyo, Kecamatan Wedung, Kabupaten Demak.
Dalam pemeriksaan itu, sekaligus dilakukan pengambilan data kesehatan warga, terkait berat badan, tinggi badan, dan kecenderungan kesehatan warga desa dengan kategori berat dan tinggi badan tertentu terkait dengan risiko penyakit tertentu.
Winarni, salah satu relawan kesehatan Undip, menambahkan bahwa pengobatan pada masyarakat itu merupakan program berkala LPPM Undip sejak awal 2022, yakni sejak terjadi erupsi Gunung Semeru.
Program diawali sejak terjadinya erupsi Gunung Semeru yang ketika itu membuat banyak warga membutuhkan bantuan pengobatan, mengingat sejumlah akses desa dan fasilitas kesehatan terdampak erupsi.
Perwakilan mahasiswa KKN Undip Nabil Al Haidar menyebutkan setidaknya ada 200 kupon periksa kesehatan yang sudah dibagikan kepada warga, disertai penyampaian informasi kegiatan tersebut kepada masyarakat.
"Kami mahasiswa KKN dibantu kepada desa dan perangkat desa se-Kecamatan Ngadirojo. Alhasil, 200 kupon periksa kesehatan sudah ada di tangan warga dan terdistribusi secara merata," katanya.
Sebenarnya, kata dia, warga berharap bisa lebih banyak kupon yang disediakan bagi untuk berobat, tetapi terpaksa harus dibatasi karena keterbatasan waktu dan jumlah personel, terutama dokter dan perawat.
Keluhan warga yang berobat bermacam-macam, seperti hipertensi yang dialami Tino, warga Desa Semen Gedong, Ngadirojo, Wonogiri, yang mengaku sudah lama mengalami tekanan darah tinggi.
Ada juga Sri Sukani, warga Kerjo Lor, Ngadirojo yang mengeluhkan kakinya sering merasa kesemutan selama hampir sebulan terakhir, dan terkadang terasa sakit, terutama pada lutut kanannya.
Wakil Ketua LPPM Undip Bidang Pengabdian kepada Masyarakat Rahayu menyampaikan bahwa program pengobatan tersebut sebagai keinginan memberikan sumbangsih dan pengabdian yang terprogram oleh LPPM di bidang kesehatan.
Namun, kata dia, keterbatasan tenaga dokter dan perawat yang ada sehingga belum seluruh daerah yang menjadi lokasi KKN mahasiswa Undip langsung terealisasi, seperti Pemalang yang akan diagendakan selanjutnya.