Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat pertumbuhan positif pada industri jasa keuangan (IJK) di wilayah Solo Raya, Jawa Tengah, menyusul kinerja perekonomian nasional yang relatif stabil.
Kepala OJK Solo Eko Yunianto di Solo, Sabtu mengatakan salah satu sektor IJK yang mencatatkan pertumbuhan positif yakni perbankan.
Kepala OJK Solo Eko Yunianto di Solo, Sabtu mengatakan salah satu sektor IJK yang mencatatkan pertumbuhan positif yakni perbankan.
Berdasarkan data statistik keuangan di wilayah Solo Raya, stabilitas sektor perbankan tetap terjaga dan kinerja intermediasi tetap tumbuh secara tahunan atau yoy. OJK mencatat aset perbankan naik 0,62 persen menjadi sebesar Rp113,38 triliun.
"Sedangkan kredit perbankan tumbuh sebesar 0,75 persen menjadi sebesar Rp103,49 triliun. Selanjutnya, dana pihak ketiga tercatat turun 0,07 persen menjadi sebesar Rp90,76 triliun dengan tabungan sebagai pendorong utama," katanya.
Sementara itu, likuiditas industri perbankan di wilayah Solo Raya pada April 2023 masih terjaga dengan long to deposit ratio (LDR) sebesar 113,74 persen.
"Untuk risiko kredit tercermin dari rasio non performing loan (NPL) sebesar 8,74 persen dengan nominal sebesar Rp9,04 triliun. Angka ini cenderung naik dari periode Desember 2022 dengan nominal sebesar Rp7,92 triliun atau 7,71 persen," katanya.
Secara umum, dikatakannya, pertumbuhan ekonomi Solo Raya pada 2022 tumbuh positif dari 3,85 persen menjadi 5,91 persen.
Menurut dia, tren positif ini seiring dengan kebijakan pemerintah menghadapi pemulihan usai pandemi COVID-19 yang mendorong produk domestik regional bruto (PDRB) terutama empat sektor besar antara lain konstruksi, perdagangan, informasi dan komunikasi, serta industri pengolahan.
"Secara keseluruhan stabilitas dan profil risiko sektor jasa keuangan wilayah Solo Raya tetap terjaga dengan likuiditas yang memadai," katanya.
Baca juga: UNS gandeng OJK, beri edukasi literasi keuangan UMKM
Baca juga: UNS gandeng OJK, beri edukasi literasi keuangan UMKM