Chicago (ANTARA) - Harga emas berjangka menguat tajam pada akhir perdagangan Selasa (Rabu pagi WIB), setelah berada di kisaran ketat selama sesi dan memperpanjang keuntungan untuk hari kedua berturut-turut setelah sedikit pulih dari level terlemahnya tahun ini, di tengah inflasi yang tinggi di negara-negara utama Eropa.
Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman April di divisi Comex New York Exchange, melonjak 11,80 dolar AS atau 0,65 persen menjadi ditutup pada 1.836,70 dolar AS per ounce, setelah diperdagangkan menyentuh level tertinggi sesi di 1.838,60 dolar AS dan terendah di 1.810,80 dolar AS.
Emas turun 5,6 persen untuk Februari, kerugian bulanan pertama dalam empat bulan.
Emas berjangka terangkat 7,80 dolar AS atau 0,43 persen menjadi 1.824,90 dolar AS pada Senin (27/2/2023), setelah tergelincir 9,70 dolar AS atau 0,53 persen menjadi 1.817,10 dolar AS pada Jumat (24/2/2023), dan anjlok 14,70 dolar AS atau 0,80 persen menjadi 1.826,80 dolar AS pada Kamis (23/2/2023).
Data industri menunjukkan bahwa inflasi bahan makanan Inggris mencapai 17,1 persen dalam empat minggu hingga 19 Februari, tertinggi yang pernah tercatat. Diukur dengan standar harmonisasi Uni Eropa, inflasi Prancis naik menjadi 7,2 persen tahun ke tahun pada Februari dari 7,0 persen pada Januari.