Solo (ANTARA) - Kirab agung Keraton Surakarta sebagai rangkaian Tingalan Dalem Jumenengan atau peringatan naik takhta Pakubuwana XIII tetap terlaksana di tengah hujan yang mengguyur Kota Solo, Jawa Tengah sejak Kamis siang.
Kirab yang dilaksanakan di Solo, Kamis sore tersebut, dimulai pada pukul 16.00 WIB. Hujan yang tak kunjung berhenti, tidak menyurutkan semangat para peserta kirab.
Terlihat Sinuhun PB XIII dan permaisuri GKR PB XIII naik Kereta Garuda Kencana. Kereta yang ditarik oleh delapan ekor kuda tersebut berada di urutan pertama setelah barisan prajurit keraton.
Kereta selanjutnya bernama Kereta Garuda Putra yang dinaiki oleh Putra Mahkota Keraton Solo KGPH Purboyo yang duduk bersama Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka. Kereta ini ditarik oleh enam ekor kuda.
Gibran mengapresiasi semangat masyarakat yang tetap antusias menyaksikan adat keraton tersebut.
"Warga luar biasa, hujan tapi masih lihat," katanya.
Sebelumnya, telah dilakukan Tingalan Dalem Jumenengan di Dalem Ageng Probosuyasa di Kompleks Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat.
Perwakilan keluarga keraton, Kanjeng Pangeran Edhy Wirabhumi, mengatakan jumenengan ditandai dengan tarian Bedhaya Ketawang.
"Bedhaya Ketawang ini momen bahwa secara kultur orang Jawa ini punya tiga janji, yang pertama menjaga harmoni kehidupan, kedua menjaga lestarinya alam, dan meningkatkan hubungan baik dengan Tuhan kita," katanya.