Semarang (ANTARA) - Universitas Semarang bertekad menghasilkan sumber daya manusia berdaya saing karena mempunyai visi mewujudkan SDM unggul, yang tidak hanya mumpuni dalam keilmuan, tetapi juga berwatak, khususnya berkarakter Indonesia.
Demikian diungkapkan Ketua Pengurus Yayasan Alumni Undip, Prof Dr Ir Kesi Widjajanti SE MM dalam sambutannya pada Upacara Wisuda Ke-70 USM di Auditorium Ir Widjatmoko dan Auditorium Prof Muladi Gedung Menara USM pada 26 November 2024.
''Atas nama Yayasan Alumni Undip, kami mendukung para mahasiswa tidak hanya (menyediakan) fasilitas gedung pembelajaran tetapi juga pengembangan. Kami yakin para wisudawan dan wisudawati mempunyai semangat juang ke depan untuk menatap tantangan sebagai teman. Jangan pernah takut, kesuksesan hanya akan diraih dengan keberanian menanggung risiko,'' ujarnya.
Kesi mengatakan, USM adalah universitas swasta yang selalu mempercantik diri, baik gedungnya maupun laboratorium dan pengembangan kompetensi SDM dosen-dosennya.
''Para mahasiswa USM juga banyak yang mengukir prestasi bagus, baik di bidang keilmuan, seni, maupun olahraga,'' ungkapnya.
Upacara Wisuda Ke-70 diikuti 535 lulusan dari Program Diploma, Sarjana, dan Magister.
Kegiatan dihadiri Kepala LLDIKTI Wilayah VI, Dr Bhimo Widyo Andoko, S.H., M.H., Ketua Pembina Yayasan Alumni Undip, Prof. Sudharto P. Hadi, MES, PhD., Anggota Pembina Yayasan Alumni Undip, Ir. Soeharsojo, IPU., Sekretaris Bidang Internal dan eksternal Yayasan Alumni Undip, Anggota Pengawas Yayasan Alumni Undip, Dewi Tuti Muryati, S.H.,M.H., Ketua Senat, Prof. Dr. Dra. Hardani Widhiastuti, M.M,Psikolog., beserta anggotanya, Rektor USM, Dr. Supari, S.T., M.T., Sekretaris Universitas, Para Wakil Rektor, hingga keluarga wisudawan.
Dalam laporannya, Wakil Rektor I USM, Prof. Dr. Ir. Sri Budi Wahjuningsih, MP mengatakan, ditinjau dari masa studi, terdapat 80 persen wisudawan berhasil menyelesaikan studi tepat waktu. Sejak didirikan pada 1987, USM telah meluluskan 51.290 lulusan yang tersebar di seluruh Indonesia hingga mancanegara.
Adapun wisudawan terbaik diraih Diyah Ayu Trikumaedah (S-1-Ilmu Hukum) dengan IPK 3,92; Dinda Ayu Rahmawati (S-1-Teknik sipil) dengan IPK 3,82; Galang Jovan Habinawa (S-1-Teknik Elektro) IPK 3,77; Kamdan Untiyarto (S-1-Perencanaan Wilayah dan Kota) IPK 3.73; Sella Fitriyani Azizah (S-1-Psikologi) IPK 3,88; Martina Wulandari (S-2 Manajemen) IPK 3,93; Hermansyah Bakri (S2 Hukum) IPK 4,00; dan Ana Aristiyani (S-2 Psikologi) dengan IPK 3,94.
Lalu, Dewi Wahyuni (D-3 Manajemen Perusahaan) IPK 3,70; Syajarotul Jaziroh (S-1-Manajemen) IPK 3,78; Winda Mutiara Ananta (S-1-Akuntansi) IPK 3,58; Hana Ilma Noffida Isnaeni (S-1-Teknologi Hasil Pertanian) IPK 3,64; Dika Salma Laili (S-1-Sistem Informasi) IPK 3,96; Jeremia Maheswara Azri Saputra (S-1-Teknik Informatika) IPK 3,97; dan Benita Nydia Mambat (S-1-Ilmu Komunikasi) IPK 3,88.
Pada kesempatan itu Rektor USM, Dr Supari ST MT meminta para wisudawan tak hanya puas dengan menyesuaikan keadaan, namun juga harus terus berkarya dan menjadi aktor atau kreator yang pada akhirnya hasil karya tersebut untuk bangsa Indonesia.
Oleh karena itu, USM hadir untuk ikut mencerdaskan kehidupan bangsa.
''Dunia memang selalu berubah, dan semakin maju teknologi, perubahannya akan semakin eksponensial, kecepatannya luar biasa. Makanya saya selalu berpesan dalam Bahasa Jawa ojo kagetan, ojo gumunan, ojo nesunan (jangan mudah terkejut, heran, dan marah). Hindari ketiga itu,'' tandas Rektor.
''Pesan saya ojo kagetan, ojo gumunan, ojo nesunan dengan perubahan-perubahan yang mungkin semakin eksponensial, dan itu tantang yang kalian hadapi. Kuncinya harus merdeka dan berhati, merdeka dalam berpikir akademis, memandang semua kemungkinan, berpikir menemukan peluang yang ada, menggunakan hati dalam mengimplementasikan pilihan-pilihanmu, dalam ikut memberikan solusi problem-problem masyarakat di sekitar kita,'' tambahnya.****