UPT Pemasyarakatan Nusakambangan bakti sosial bantu nelayan terdampak kebakaran
Cilacap, Jateng (ANTARA) - Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pemasyarakatan se-Nusakambangan dan Cilacap, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, menggelar bakti sosial untuk membantu nelayan yang terdampak kebakaran puluhan kapal pencari ikan yang terjadi pada 3 Mei 2022.
Kegiatan yang digelar di Aula Pos Pengamanan Dermaga Wijayapura, Cilacap, Senin, dihadiri oleh Kepala Divisi Pemasyarakatan (Kadivpas) Kantor Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Provinsi Jawa Tengah Supriyanto.
Koordinator UPT Pemasyarakatan se-Nusakambangan dan Cilacap I Putu Murdiana mengatakan bantuan yang disalurkan melalui kegiatan bakti sosial tersebut berupa 3,2 ton beras.
"Ini merupakan wujud kepedulian kami kepada para nelayan yang terdampak kebakaran kapal tersebut," kata dia yang juga Kepala Lembaga Pemasyarakatan Kelas I Batu Nusakambangan.
Saat memberi sambutan, Kadivpas Kanwil Kemenkumham Jateng Supriyanto mengaku prihatin atas musibah kebakaran yang menimpa puluhan kapal tersebut.
Ia mengharapkan nelayan yang terdampak kebakaran tersebut dapat mulai bangkit kembali untuk mencari penghidupan.
"Dengan demikian, bisa kembali beraktivitas seperti semula agar beban yang dirasakan semakin ringan. Dengan bantuan ini diharapkan sedikit meringankan beban bagi para nelayan yang terdampak," katanya.
Bantuan berupa beras tersebut diserahkan secara simbolis oleh Kadivpas kepada lima orang perwakilan nelayan.
Kebakaran puluhan kapal nelayan tersebut pertama kali terjadi pada salah satu kapal yang sedang bersandar di Dermaga Batre pada hari Selasa (3/5), pukul 17.10 WIB, yang diawali dengan ledakan dari kapal tersebut.
Tidak lama kemudian, kobaran api merambat ke kapal-kapal lain yang sedang bersandar di Dermaga Batre. Bahkan, kebakaran meluas hingga Dermaga Wijayapura (tempat penyeberangan khusus menuju lembaga pemasyarakatan di Pulau Nusakambangan, red.) yang letaknya berdekatan dengan Dermaga Batere.
Akibat kejadian tersebut, seorang ABK mengalami luka bakar hingga 25 persen khususnya di wajah, leher, lengan bawah sebelah kanan dan kiri, serta punggung tungkai kanan dan kiri, sehingga harus menjalani perawatan di RSUD Cilacap.
Korban atas nama Yatiman (44), warga Jalan Logawa Nomor 45 RT 02 RW 03, Kelurahan Donan, Kecamatan Cilacap Tengah, Kabupaten Cilacap, diketahui terkena ledakan mesin saat bekerja di atas kapal.
Berdasarkan pendataan yang dilakukan Kementerian Kelautan dan Perikanan, jumlah kapal pencari ikan yang terbakar mencapai 54 unit termasuk sebuah kapal tunda (tugboat) milik PT Pelindo III (Persero), dengan total kerugian akibat kebakaran mencapai Rp162 miliar.
Kegiatan yang digelar di Aula Pos Pengamanan Dermaga Wijayapura, Cilacap, Senin, dihadiri oleh Kepala Divisi Pemasyarakatan (Kadivpas) Kantor Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Provinsi Jawa Tengah Supriyanto.
Koordinator UPT Pemasyarakatan se-Nusakambangan dan Cilacap I Putu Murdiana mengatakan bantuan yang disalurkan melalui kegiatan bakti sosial tersebut berupa 3,2 ton beras.
"Ini merupakan wujud kepedulian kami kepada para nelayan yang terdampak kebakaran kapal tersebut," kata dia yang juga Kepala Lembaga Pemasyarakatan Kelas I Batu Nusakambangan.
Saat memberi sambutan, Kadivpas Kanwil Kemenkumham Jateng Supriyanto mengaku prihatin atas musibah kebakaran yang menimpa puluhan kapal tersebut.
Ia mengharapkan nelayan yang terdampak kebakaran tersebut dapat mulai bangkit kembali untuk mencari penghidupan.
"Dengan demikian, bisa kembali beraktivitas seperti semula agar beban yang dirasakan semakin ringan. Dengan bantuan ini diharapkan sedikit meringankan beban bagi para nelayan yang terdampak," katanya.
Bantuan berupa beras tersebut diserahkan secara simbolis oleh Kadivpas kepada lima orang perwakilan nelayan.
Kebakaran puluhan kapal nelayan tersebut pertama kali terjadi pada salah satu kapal yang sedang bersandar di Dermaga Batre pada hari Selasa (3/5), pukul 17.10 WIB, yang diawali dengan ledakan dari kapal tersebut.
Tidak lama kemudian, kobaran api merambat ke kapal-kapal lain yang sedang bersandar di Dermaga Batre. Bahkan, kebakaran meluas hingga Dermaga Wijayapura (tempat penyeberangan khusus menuju lembaga pemasyarakatan di Pulau Nusakambangan, red.) yang letaknya berdekatan dengan Dermaga Batere.
Akibat kejadian tersebut, seorang ABK mengalami luka bakar hingga 25 persen khususnya di wajah, leher, lengan bawah sebelah kanan dan kiri, serta punggung tungkai kanan dan kiri, sehingga harus menjalani perawatan di RSUD Cilacap.
Korban atas nama Yatiman (44), warga Jalan Logawa Nomor 45 RT 02 RW 03, Kelurahan Donan, Kecamatan Cilacap Tengah, Kabupaten Cilacap, diketahui terkena ledakan mesin saat bekerja di atas kapal.
Berdasarkan pendataan yang dilakukan Kementerian Kelautan dan Perikanan, jumlah kapal pencari ikan yang terbakar mencapai 54 unit termasuk sebuah kapal tunda (tugboat) milik PT Pelindo III (Persero), dengan total kerugian akibat kebakaran mencapai Rp162 miliar.