Jakarta (ANTARA) - Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) bekerja sama dengan Yayasan Sumber Daya Manusia Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (SDM Iptek) menganugerahkan Habibie Prize 2021 kepada empat ilmuwan Indonesia.
"Semoga penerima Habibie Prize, sebagai putra putri bangsa terbaik dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek), dapat menjadi inspirasi dan pemimpin bangsa Indonesia dalam kemajuan iptek di tengah perkembangan global," kata Kepala BRIN Laksana Tri Handoko dalam acara "Penganugerahan Habibie Prize" dalam jaringan di Jakarta, Rabu.
Handoko menuturkan dalam penganugerahan Habibie Prize 2021, terdapat lima kategori bidang iptek dan inovasi yang diperebutkan, yakni Ilmu Dasar, Ilmu Kedokteran dan Bioteknologi, Ilmu Rekayasa, Ilmu Ekonomi, Sosial, Politik, dan Hukum, serta Ilmu Filsafat, Agama dan Kebudayaan.
Ia berharap para penerima Habibie Prize Tahun 2021 dapat terus produktif menghasilkan karya-karya dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi untuk mendorong kemajuan dan kesejahteraan bangsa Indonesia.
Sebanyak 90 kandidat berkompetisi dalam kelima bidang ilmu tersebut, yang kemudian diseleksi dan dinilai oleh dewan juri serta ditetapkan pemenangnya dalam suatu rapat pleno yang dipimpin oleh Ketua Panitia/Dewan Juri Habibie Prize 2021.
Ketua Yayasan SDM Iptek Wardiman Djojonegoro menuturkan hasil rapat pleno dewan juri memutuskan ada empat penerima Habibie Prize 2021.
Pemenang Anugerah Habibie Prize 2021 adalah Prof. Dr. Muhammad Hanafi untuk kategori bidang Ilmu Dasar, Prof. Dr. Nicolaas Cyrillus Budhiparama, Ph.D, Sp.OT(K)FICS untuk kategori bidang Ilmu Kedokteran dan Bioteknologi.
Kemudian Prof. Dr. Ir. Subagjo, DEA untuk kategori bidang Ilmu Rekayasa, dan Nyoman Nuarta untuk kategori bidang Ilmu Filsafat Agama dan Kebudayaan.
"Sementara, tidak ada pemenang untuk kategori bidang Ilmu Ekonomi, Sosial, Politik, dan Hukum," kata Wardiman yang juga mantan Menteri Pendidikan.
Hanafi mendorong penemuan dan pengembangan obat dari bahan alam, seperti untuk antikolesterol dan antikanker. Nicolaas merupakan dokter spesialis bedah ortopedi dan Subagjo sebagai penemu katalis Merah Putih.
Sementara Nyoman Nuarta adalah seniman terkenal, khususnya di bidang seni patung dan merancang desain istana negara ibu kota negara baru.
Masing-masing pemenang akan mendapatkan penghargaan berupa medali, sertifikat, dan uang senilai 25.000 dolar AS.
Habibie Prize merupakan penghargaan yang diberikan kepada perseorangan yang mempunyai keunggulan tinggi di bidang iptek dengan kriteria yang sangat tinggi, serta mampu menghasilkan temuan-temuan baru di bidangnya untuk kemajuan bangsa dan kesejahteraan rakyat Indonesia.
Berita Terkait
Pollux Habibie Mall hadir di Batam
Senin, 20 Februari 2023 18:32 Wib
Dokter spesialis UNS: Orang awam bisa bantu tangani jantung berhenti
Jumat, 28 Januari 2022 14:48 Wib
Ilham Habibie: Wabah COVID-19 picu deglobalisasi relokalisasi
Kamis, 25 Juni 2020 14:46 Wib
Rektor UMP: Habibie sosok inovatif, cerdas, dan mencerahkan
Jumat, 13 September 2019 13:35 Wib
Habibie layak dinobatkan jadi Bapak Kemerdekaan Pers
Kamis, 12 September 2019 19:43 Wib
Doa bersama untuk almarhum BJ Habibie
Kamis, 12 September 2019 18:08 Wib
President leads BJ Habibie's state funeral procession
Kamis, 12 September 2019 16:33 Wib
Moeldoko: BJ Habibie patut dijadikan inspirasi untuk semua orang
Kamis, 12 September 2019 14:54 Wib