Kudus (ANTARA) - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo meminta Pemerintah Kabupaten Kudus memperbaiki tata kelola atau standar operasional prosedur (SOP) di ruang isolasi mandiri di gedung bekas Asrama Akbid Kudus agar tidak ada anggota keluarga yang menunggu.
"Kami minta SOP-nya lebih diperketat lagi agar tidak ada penularan terhadap orang lain," ujarnya ditemui di sela-sela mengunjungi tempat isolasi pasien COVID-19 tanpa gejala di bekas Asrama Akbid Pemkab Kudus didampingi Bupati Kudus Hartopo, Senin.
Baca juga: 143 nakes di Kudus positif COVID-19 di tengah lonjakan kasus
Dengan adanya perbaikan SOP, diharapkan tidak ada pihak keluarga pasien yang ikut menunggui sehingga tidak menambah potensi penambahan kasus COVID-19 di Kabupaten Kudus.
Sementara itu, Pelaksana tugas Wakil Direktur Umum RSUD Loekmono Hadi Kudus Wahyu Wijanarko mengungkapkan pihaknya akan segera mengevaluasi standar pelayanan di ruang isolasi pasien, terutama yang ditempatkan di bekas Asrama Akbid.
Baca juga: Vaksinasi COVID-19 untuk tenaga kesehatan di Kudus 105,6 persen
Ia mengakui mendapatkan beberapa masukan dari Gubernur Jateng Ganjar Pranowo dan memastikan penanganan kuratif di rumah sakit juga dioptimalkan secara maksimal.
Masyarakat di Kabupaten Kudus juga diharapkan turut membantu tenaga kesehatan yang sudah berjuang maksimal melakukan penanganan dengan selalu menerapkan prokes yang ketat.
"Kami berharap masyarakat juga ikut mengoptimalkan pencegahannya, sehingga bisa mengurangi yang datang ke rumah sakit, sedangkan yang sudah ada di rumah sakit juga dirawat semaksimal mungkin," ujarnya.
Baca juga: 81 tenaga kesehatan di Kudus alami gejala ringan usai disuntik vaksin