Jakarta (ANTARA) - Sebastian Vettel marah dan kesal setelah pada Sabtu mendapati hasil buruk kualifikasi seri pembuka Formula 1 di Bahrain dalam debutnya sebagai pebalap tim Aston Martin.
Juara dunia empat kali itu, yang meninggalkan Ferrari untuk bergabung dengan tim yang musim lalu bernama Racing Point itu, gagal menyintas Q1 dan bakal start dari P18.
"Kenyataannya seperti itu," kata Vettel pascakualifikasi seperti dikutip AFP.
"Kita lihat apa yang bisa kami lakukan besok, tapi saya masih belajar. Jika saya panik, akankah itu membantu?
Baca juga: Vettel mulai beradaptasi di balik kemudi Aston Martin
"Tentunya, saya kesal dan marah karena ini bukan kesalahan kami, dalam hal ini, gagal lolos, tapi kami harus menerimanya dan melakukan apa yang kami bisa lakukan di balapan."
Upaya Vettel di menit-menit terakhir Q1 terhalang dua bendera kuning, menyusul insiden yang melibatkan mobil Haas Nikita Mazepin dan Ferrari Carlos Sainz.
"Tentunya, ada potensi bagi kami untuk melaju jauh lebih kencang, tapi saya memiliki masalah dengan bendera kuning itu di lap saya sehingga mustahil untuk kembali," kata Vettel.
Baca juga: Tercepat di tes Bahrain, Verstappen tebar ancaman jelang seri pembuka
Baca juga: Kalahkan duet Mercedes, Verstappen klaim pole position GP Bahrain
Kendati demikian, tim tetap optimistis setelah mendapati Lance Stroll mengklaim P10 untuk Aston Martin.
Tim tersebut juga berupaya mengembalikan kejayaan brand mobil sport asal Inggris itu di Formula 1 sejak terakhir kali berpartisipasi di ajang balap jet darat itu pada 1960.
Vettel pada Kamis mengungkapkan ia menjuluki mobilnya "Honey Rider' terinspirasi oleh 'James Bond girl' yang diperankan oleh Ursula Andress di Dr No.
Baca juga: Bos Mercedes antisipasi pertarungan ketat dengan Red Bull di Bahrain
Baca juga: Bos McLaren prediksi Hamilton klaim titel kedelapan, lalu pensiun
Baca juga: Sekilas peta persaingan Formula 1 jelang musim 2021