Semarang (ANTARA) - Penyandang disabilitas mengharapkan Pemerintah Kota Semarang melengkapi berbagai fasilitas umum yang ada di Ibu Kota Jawa Tengah ini dengan akses yang memudahkan kaum difabel.
Ketua Yayasan Satu Harapan Didik Sugianto, di Semarang, Kamis, mengatakan masih ada fasilitas umum yang dinilai belum ramah difabel.
Ia mencontohkan proyek Museum Bubakan yang ada di kawasan Kota Lama Semarang yang sedang memasuki tahap penyelesaian akhir.
Menurut dia, akses masuk museum tersebut tidak dilengkapi dengan jalur untuk kursi roda.
"Sudah disampaikan ke wali kota dan diteruskan ke dinas terkait," katanya.
Ia menjelaskan kendala yang dihadapi pemkot diakibatkan pelaksanaan proyek yang dilakukan oleh pemerintah pusat.
Menurut dia, Yayasan Satu Harapan yang membawahi Komunitas Sahabat Difabel dan Rumah Difabel Semarang sering dilibatkan oleh Dinas Pekerjaan Umum Semarang dalam merancang akses sejumlah fasilitas umum.
Ia menuturkan penyediaan akses bagi penyandang disabilitas tersebut telah diatur dalam Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2016 tentang penyandang disabilitas.
"Pemkot SEmarang diharapkan bisa merealisasikan hingga tingkat bawah," katanya.
Berita Terkait
Membangun ekosistem biomassa menuju energi yang ramah lingkungan
Sabtu, 9 Maret 2024 9:00 Wib
Dinas Pemberdayaan Perempuan berharap infrastruktur di Solo ramah anak
Rabu, 6 Maret 2024 15:46 Wib
Kudus berkomitmen menuju kabupaten ramah difabel
Selasa, 5 Maret 2024 8:24 Wib
Touring ke Sungai Mudal, PLN perkenalkan "Wisata Jogja Ramah EV"
Minggu, 25 Februari 2024 19:43 Wib
Mengenal peralatan ramah lingkungan di Pabrik Rembang Semen Gresik
Selasa, 20 Februari 2024 20:15 Wib
Rektor UMP raih penghargaan Perintis Kampus Perguruan Tinggi Ramah UMKM di Indonesia
Selasa, 30 Januari 2024 16:16 Wib
177 kelurahan di Semarang teken komitmen ramah perempuan dan anak
Sabtu, 23 Desember 2023 7:29 Wib
Undip ranking dua kampus hijau versi UI GreenMetric
Rabu, 6 Desember 2023 8:25 Wib