Semarang (ANTARA) - Penyandang disabilitas mengharapkan Pemerintah Kota Semarang melengkapi berbagai fasilitas umum yang ada di Ibu Kota Jawa Tengah ini dengan akses yang memudahkan kaum difabel.
Ketua Yayasan Satu Harapan Didik Sugianto, di Semarang, Kamis, mengatakan masih ada fasilitas umum yang dinilai belum ramah difabel.
Ia mencontohkan proyek Museum Bubakan yang ada di kawasan Kota Lama Semarang yang sedang memasuki tahap penyelesaian akhir.
Menurut dia, akses masuk museum tersebut tidak dilengkapi dengan jalur untuk kursi roda.
"Sudah disampaikan ke wali kota dan diteruskan ke dinas terkait," katanya.
Ia menjelaskan kendala yang dihadapi pemkot diakibatkan pelaksanaan proyek yang dilakukan oleh pemerintah pusat.
Menurut dia, Yayasan Satu Harapan yang membawahi Komunitas Sahabat Difabel dan Rumah Difabel Semarang sering dilibatkan oleh Dinas Pekerjaan Umum Semarang dalam merancang akses sejumlah fasilitas umum.
Ia menuturkan penyediaan akses bagi penyandang disabilitas tersebut telah diatur dalam Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2016 tentang penyandang disabilitas.
"Pemkot SEmarang diharapkan bisa merealisasikan hingga tingkat bawah," katanya.
Berita Terkait
Polytron pasang PLTS Atap bersama Sun Energy
Kamis, 29 Agustus 2024 10:29 Wib
Uji coba dua kendaraan ramah lingkungan milik Honda
Senin, 26 Agustus 2024 16:43 Wib
Pemkot Magelang: Program RT/RW Ramah Anak lindungi anak dari kekerasan
Kamis, 22 Agustus 2024 8:07 Wib
MPLS SMPN di Kudus diwarnai deklarasi sekolah ramah anak
Senin, 22 Juli 2024 14:25 Wib
Empat koperasi di Jateng jadi percontohan koperasi hijau
Minggu, 21 Juli 2024 6:34 Wib
Pemprov Jateng: 4,7 persen industri gunakan energi baru terbarukan
Kamis, 27 Juni 2024 18:26 Wib
DPRD Semarang ingatkan sekolah ramah difabel harus terintegrasi sejak PAUD
Kamis, 20 Juni 2024 6:54 Wib
Dadang dukung pembangunan kota hijau, pintar, dan ramah
Jumat, 7 Juni 2024 20:51 Wib