Semarang (ANTARA) - Penyandang disabilitas mengharapkan Pemerintah Kota Semarang melengkapi berbagai fasilitas umum yang ada di Ibu Kota Jawa Tengah ini dengan akses yang memudahkan kaum difabel.
Ketua Yayasan Satu Harapan Didik Sugianto, di Semarang, Kamis, mengatakan masih ada fasilitas umum yang dinilai belum ramah difabel.
Ia mencontohkan proyek Museum Bubakan yang ada di kawasan Kota Lama Semarang yang sedang memasuki tahap penyelesaian akhir.
Menurut dia, akses masuk museum tersebut tidak dilengkapi dengan jalur untuk kursi roda.
"Sudah disampaikan ke wali kota dan diteruskan ke dinas terkait," katanya.
Ia menjelaskan kendala yang dihadapi pemkot diakibatkan pelaksanaan proyek yang dilakukan oleh pemerintah pusat.
Menurut dia, Yayasan Satu Harapan yang membawahi Komunitas Sahabat Difabel dan Rumah Difabel Semarang sering dilibatkan oleh Dinas Pekerjaan Umum Semarang dalam merancang akses sejumlah fasilitas umum.
Ia menuturkan penyediaan akses bagi penyandang disabilitas tersebut telah diatur dalam Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2016 tentang penyandang disabilitas.
"Pemkot SEmarang diharapkan bisa merealisasikan hingga tingkat bawah," katanya.
Berita Terkait

Undip ranking dua kampus hijau versi UI GreenMetric
Rabu, 6 Desember 2023 8:25 Wib

Iran apresiasi Indonesia terapkan Haji Ramah Lansia 2023
Kamis, 30 November 2023 20:51 Wib

Wonosobo komitmen wujudkan infrastukur ramah dan inklusif
Jumat, 10 November 2023 8:31 Wib

Kemenag paparkan konsep masjid ramah lingkungan di Berlin
Selasa, 31 Oktober 2023 10:14 Wib

SMAN 2 Kota Magelang deklarasikan "Sekolah Ramah Anak Tanpa Bullying"
Selasa, 31 Oktober 2023 8:00 Wib

Para siswa mendeklarasikan SMA 1 Kudus sebagai sekolah ramah anak
Kamis, 26 Oktober 2023 16:38 Wib

Kemenag Pekalongan implementasikan pendidikan ramah anak di ponpes
Selasa, 17 Oktober 2023 10:01 Wib

Dishub siapkan BRT TransJateng ramah lingkungan
Selasa, 19 September 2023 18:15 Wib