Semarang (ANTARA) - Teater Djarum, kelompok teater asal Kudus Jawa Tengah akan menggelar pementasan mengusung lakon "Liang Langit" di tiga kota, yakni Kota Semarang, Kabupaten Kudus, dan Kota Tegal.
Asa Jatmiko selaku perwakilan Teater Djarum di Semarang Rabu menjelaskan, untuk di Semarang, Teater Djarum akan tampil di Auditorium RRI pada 27 Juli 2024, dilanjutkan di Universitas Muria Kudus pada Sabtu (10/8), dan terakhir di Teater Arena Taman Budaya Tegal, Sabtu (7/9) mendatang.
Dia menjelaskan bahwa seluruh anggota kelompok teater tersebut merupakan karyawan PT Djarum yang memiliki beberapa program rutin, seperti pentas karya dan festival teater pelajar.
"Pada beberapa tahun yang lalu Teater Djarum membawakan lakon 'Petuah Tampah', kemudian juga pertunjukan 'Nara'. Keduanya mengangkat kearifan lokal dalam pertarungan budaya yang sengit," katanya.
Dari waktu ke waktu, Teater Djarum yang kini menapaki usia ke-21 terus belajar untuk menjadi media ekspresi, sekaligus pemberdayaan dan pengembangan potensi kreatif setiap karyawan yang menjadi anggotanya.
Pimpinan Produksi Pementasan Teater Djarum Andreas Teguh mengungkapkan bahwa naskah lakon "Liang Lahat" yang disutradarai Asa Jatmiko itu ingin menghadirkan konflik personal di dalam batin manusia.
Lakon itu menceritakan mengenai seorang pekerja kasar pembersih kaca gedung bertingkat di sebuah kota besar yang menghadapi berbagai persoalan di masa lalu yang belum juga usai.
Beragam persoalan itu, mulai perbedaan pandangan dengan orang tuanya, pertentangan sikap dengan kekasihnya, hingga pertikaian-pertikaian personal yang ada di dalam dirinya.
Seribu persoalan itu, katanya, seakan mengancam dirinya sehingga membuatnya tumbuh menjadi pemberontak, namun akan sampai pada satu titik ketika dia harus berhadapan dengan dirinya sendiri.
"'Liang Langit' ingin menghadirkan renungan perjalanan seorang manusia secara privat kepada setiap penonton, dengan harapan memberikan inspirasi baru membangun spirit hidup," katanya.
Para aktor yang bermain di "Liang Langit", antara lain Masrien Lintang, Andreas Teguh, Wijayanto Franciosa, Fani Setiawati, Hermalia Eka Yuniar, Heru Nugroho, Bambang Susanto, Kasmin, Abdul Sholeh, Purna Irawan, Syiva Regita Sari, dan Tania Kirana.
Pimpinan produksi dipegang Andreas Teguh dan Teresa Rudiyanto, didukung tim artistik, yakni Bondan Dwi Cahyono, Aditya Debe Saputra, Ahmad Huzaeni, Umi Setiyani, Choirul Azis, Aldo Riski Pamungkas, Arvian Yovi Pratama.
Kemudian, Kemal Maesal Azam, Syarif Hidayat, Dewi Murti, Ayu Cahya Widianingrum, Lea Cornelia, Sumarlan, Rahmanita Dewi Kastono, Lulu’atul Mufida, Rahmat Syaifudin, dan Febriani Normawati.
Baca juga: 1.327 pekerja rokok di Kabupaten Kudus ikuti program KB
Berita Terkait
Teater Kampung Budaya Piji Wetan Kudus tampil di TMII Jakarta
Minggu, 12 Mei 2024 6:17 Wib
Setelah absen tiga tahun, festival teater pelajar Kudus kembali digelar
Minggu, 12 November 2023 20:15 Wib
MA Qudsiyyah Kudus luncurkan naskah teater berbahasa pegon
Senin, 23 Oktober 2023 19:22 Wib
Teater Keliling pentas di berbagai kota demi kenalkan cerita rakyat
Jumat, 29 September 2023 10:54 Wib
Pementasan Teater Terjal di Semarang
Rabu, 15 Februari 2023 21:45 Wib
Seniman Jateng siapkan pentas teater "Julius Caesar" dalam Shakespeare Project
Rabu, 8 Juni 2022 10:54 Wib
Kota Semarang bangun gedung pertunjukan berkonsep teater
Jumat, 8 Oktober 2021 5:49 Wib
Galuh Grup Klaten lestarikan budaya Jawa melalui teater
Senin, 3 Februari 2020 20:34 Wib