1.327 pekerja rokok di Kabupaten Kudus ikuti program KB
Kudus (ANTARA) - Sebanyak 1.327 pekerja di salah satu pabrik rokok di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, mengikuti program keluarga berencana (KB) sebagai bentuk dukungan terhadap pemerintah yang berupaya meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan keluarga.
"Kami sangat mengapresiasi adanya pelayanan pemasangan alat kontrasepsi KB secara serentak terhadap 1.327 karyawan. Tentunya ini berkat kerja sama baik dari BKKBN, masyarakat, serta PT Djarum sebagai tuan rumah yang menyediakan seribuan pekerja untuk mengikuti program KB," kata Penjabat Bupati Kudus M Hasan Chabibie ditemui usai penganugerahan rekor Muri terhadap PT Djarum di Gudang Produksi (Brak) Karang Bener, Kecamatan Bae, Kabupaten Kudus, Selasa.
Bahkan, kata dia, pelayanan serentak dengan jumlah 1.327 pekerja tersebut, mendapatkan rekor museum rekor Indonesia (Muri).
Ia menyampaikan terima kasih atas kerja sama ini, sehingga nantinya program ini bisa terus dilanjutkan.
"Insya Allah tahun depan, perusahaan lain atau tempat lainnya yang memiliki banyak pekerja wanita, kita koordinasikan dengan BKKBN untuk dilakukan pelayanan pemasangan alat kontrasepsi KB serupa," ujarnya.
Senior Manager Public Affairs PT Djarum Purwono Nugroho menjelaskan program pemasangan KB implan ini berkaitan dengan dukungan perusahaan dalam penanganan tengkes, khususnya di Kabupaten Kudus.
"Dengan dukungan terhadap program KB ini, diharapkan tingkat kesehatan keluarga karyawan di PT Djarum semakin meningkat. Termasuk anak-anaknya mendapatkan pemenuhan gizi yang baik, sehingga tumbuh kembangnya juga baik," ujarnya.
Ia menyampaikan terima kasih atas dukungan Pemkab Kudus, BKKBN Provinsi Jateng, serta pihak lainnya yang mendukung kegiatan hari ini. Nantinya, perusahaan juga akan kembali memfasilitasi pelayanan yang sama untuk para karyawannya yang membutuhkan.
Kepala Rekor Muri Semarang Ari Andriani menyampaikan rekor kali ini merupakan yang ke- 29 yang berhasil dipecahkan PT Djarum. Karena rekor layanan pasang KB sebelumnya ada di BKKBN, dengan kategori pemasangan alat kontrasepsi implan secara serentak kepada akseptor terbanyak di 34 provinsi.
"Sedangkan untuk pemasangan alat kontrasepsi KB secara serentak kepada karyawan dengan jumlah terbanyak, baru PT Djarum yang mencatatkan rekor Muri," ujarnya.
Turut hadir dalam acara tersebut, Production Director PT Djarum Kudus Wibowo Saputro, Sekretaris Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Jateng Sri Rahayu, dan Kepala BPJS Ketenagakerjaan Cabang Kudus Mulyono Adi Nugroho.
Karyawan yang mendapatkan pelayanan KB, sebanyak 1.327 orang. Pemasangan KB implan serentak ini dilakukan di lima lokasi brak PT Djarum, yakni di Brak Jetak, Brak Karangbener, Brak Megawon dua, Brak Pengkol, dan Brak Tanjung Karang satu.
Sekretaris BKKBN Jateng Sri Rahayu menambahkan program KB ini juga bertujuan untuk menekan angka tengkes. Sehingga, perusahaan bersama Dinas Sosial P3AP2KB Kabupaten Kudus bisa lebih intens dalam memfasilitasi pelayanan KB, baik melalui metode kontrasepsi jangka panjang (MKJP) maupun non MKJP untuk semua karyawan PT Djarum yang jumlahnya mencapai 60.000-an pekerja.
"Kami sangat mengapresiasi adanya pelayanan pemasangan alat kontrasepsi KB secara serentak terhadap 1.327 karyawan. Tentunya ini berkat kerja sama baik dari BKKBN, masyarakat, serta PT Djarum sebagai tuan rumah yang menyediakan seribuan pekerja untuk mengikuti program KB," kata Penjabat Bupati Kudus M Hasan Chabibie ditemui usai penganugerahan rekor Muri terhadap PT Djarum di Gudang Produksi (Brak) Karang Bener, Kecamatan Bae, Kabupaten Kudus, Selasa.
Bahkan, kata dia, pelayanan serentak dengan jumlah 1.327 pekerja tersebut, mendapatkan rekor museum rekor Indonesia (Muri).
Ia menyampaikan terima kasih atas kerja sama ini, sehingga nantinya program ini bisa terus dilanjutkan.
"Insya Allah tahun depan, perusahaan lain atau tempat lainnya yang memiliki banyak pekerja wanita, kita koordinasikan dengan BKKBN untuk dilakukan pelayanan pemasangan alat kontrasepsi KB serupa," ujarnya.
Senior Manager Public Affairs PT Djarum Purwono Nugroho menjelaskan program pemasangan KB implan ini berkaitan dengan dukungan perusahaan dalam penanganan tengkes, khususnya di Kabupaten Kudus.
"Dengan dukungan terhadap program KB ini, diharapkan tingkat kesehatan keluarga karyawan di PT Djarum semakin meningkat. Termasuk anak-anaknya mendapatkan pemenuhan gizi yang baik, sehingga tumbuh kembangnya juga baik," ujarnya.
Ia menyampaikan terima kasih atas dukungan Pemkab Kudus, BKKBN Provinsi Jateng, serta pihak lainnya yang mendukung kegiatan hari ini. Nantinya, perusahaan juga akan kembali memfasilitasi pelayanan yang sama untuk para karyawannya yang membutuhkan.
Kepala Rekor Muri Semarang Ari Andriani menyampaikan rekor kali ini merupakan yang ke- 29 yang berhasil dipecahkan PT Djarum. Karena rekor layanan pasang KB sebelumnya ada di BKKBN, dengan kategori pemasangan alat kontrasepsi implan secara serentak kepada akseptor terbanyak di 34 provinsi.
"Sedangkan untuk pemasangan alat kontrasepsi KB secara serentak kepada karyawan dengan jumlah terbanyak, baru PT Djarum yang mencatatkan rekor Muri," ujarnya.
Turut hadir dalam acara tersebut, Production Director PT Djarum Kudus Wibowo Saputro, Sekretaris Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Jateng Sri Rahayu, dan Kepala BPJS Ketenagakerjaan Cabang Kudus Mulyono Adi Nugroho.
Karyawan yang mendapatkan pelayanan KB, sebanyak 1.327 orang. Pemasangan KB implan serentak ini dilakukan di lima lokasi brak PT Djarum, yakni di Brak Jetak, Brak Karangbener, Brak Megawon dua, Brak Pengkol, dan Brak Tanjung Karang satu.
Sekretaris BKKBN Jateng Sri Rahayu menambahkan program KB ini juga bertujuan untuk menekan angka tengkes. Sehingga, perusahaan bersama Dinas Sosial P3AP2KB Kabupaten Kudus bisa lebih intens dalam memfasilitasi pelayanan KB, baik melalui metode kontrasepsi jangka panjang (MKJP) maupun non MKJP untuk semua karyawan PT Djarum yang jumlahnya mencapai 60.000-an pekerja.