Semarang (ANTARA) - Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) kembali meraih opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) atas laporan keuangan tahun 2023. Predikat ini diberikan oleh Anggota I Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Nyoman Adhi Suryadnyana kepada Menteri Hukum dan HAM Yasonna H. Laoly, Jumat (26/7).
Penyerahan Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) BPK atas Laporan Keuangan Kemenkumham ini digelar di Graha Pengayoman Sekretariat Jenderal serta disiarkan secara virtual diikuti oleh Kepala Kantor Wilayah Kemenkumham Jawa Tengah Tejo Harwanto, para Kepala Divisi, Kabag Umum Anton Tri Oktabiono, Kasubbag Pengelola Keuangan dan BMN Maria Titik S..
Atas capaian prestasi ini Nyoman Adhi Suryadnyana menyampaikan apresiasi atas peran dan prestasi Kemenkumham dalam melaksanakan tugas fungsi.
Lebih lanjut, Nyoman menegaskan bahwa pada tahun 2023, Kemenkumham telah meraih opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) sebanyak 15 kali berturut-turut.
Nyoman juga menggarisbawahi pentingnya perencanaan yang lebih baik ke depan, memastikan perencanaan sesuai dengan organisasi, dan penggunaan anggaran yang tidak hanya berfokus pada tujuan utama organisasi, tetapi juga melihat peluang-peluang di masa depan.
Sementara itu, Menteri Hukum dan HAM Yasona H. Laoly, dalam sambutannya mengucapkan terima kasih kepada tim pemeriksa BPK RI atas kerjasama dan sinergi yang terjalin dengan baik. Ia berharap sinergi ini dapat terus terjaga secara berkesinambungan.
"Terima kasih kepada Tim Pemeriksa BPK RI atas kerja sama dan sinergi yang terjalin baik. Semoga sinergi ini dapat terus terjaga secara berkesinambungan," ujar yasonna.
Tidak hanya itu, Menkumham kepada seluruh jajaran menekankan pentingnya Implementasi Sistem Pengendalian Intern yang Efektif serta menindaklanjuti rekomendasi yang terdapat dalam Laporan Hasil Pemeriksaan BPK RI.
“Langkah-langkah peningkatan pengelolaan keuangan dan BMN yang harus dilakukan diantaranya, kecermatan dan konsistensi dalam pengawasan serta pengendalian, sistem pengendalian internal di setiap unit kerja, penerbitan dan pengawasan atas penatausahaan persediaan dan aset, penyetoran ke kas negara atas kelebihan pembayaran pekerjaan, koreksi data laporan keuangan sebagai tindak lanjut dari hasil pemeriksaan, pemahaman dan kepatuhan para pengelola keuangan dan BMN, serta ooordinasi dengan pihak internal maupun eksternal," pungkas Menkumham RI.
Di sisi lain, Kepala Kantor Wilayah Kemenkumham Jateng mengharapkan jajarannya untuk terus meningkatkan kinerja lebih baik lagi dan dalam pembuatan laporan keuangan sesuai dengan tata nilai PASTI.
"Setiap temuan harus ditindak lanjuti segera dan ke depan harus dapat kita hindari, WTP yang kita dapat ini bukan sebuah prestasi tetapi adalah kewajiban kita dalam mengelola anggaran negara yang berdampak kepada kesejahteraan rakyat,” tandasnya. ***
Berita Terkait
Di hadapan Komisi XIII DPR, Tejo paparkan kendala Kemenkumham Jateng
Kamis, 7 November 2024 18:52 Wib
Kemenkumham Jateng terima kunker spesifik Komisi XIII DPR RI
Kamis, 7 November 2024 15:33 Wib
Wamenkum: Perancang perundangan harus cermat susun regulasi
Rabu, 6 November 2024 16:43 Wib
Tejo tegaskan komitmen Kemenkumham Jateng ciptakan birokrasi bersih
Selasa, 5 November 2024 16:28 Wib
Lapas Purwodadi panen sayuran, Kemenkumham: Dukung ketahanan pangan
Selasa, 5 November 2024 14:30 Wib
Terima audiensi Itjen, Tejo: Kemenkumham Jateng siap penuhi data
Senin, 4 November 2024 18:49 Wib
Penataan organisasi Kemenkumham, Tejo: Jangan alergi perubahan
Senin, 4 November 2024 8:41 Wib
Klien Bapas Surakarta terima bantuan modal usaha
Sabtu, 2 November 2024 18:35 Wib