Gibran ikuti kuliah kilat dari Tri Rismaharini
Saya dapat kuliah kilat dari Wali Kota Surabaya saat jamuan makan di Rumah Makan Nasi Pecel Solo
Solo (ANTARA) - Bakal Calon Wali Kota Surakarta Gubran Rakabuming Raka mengikuti kuliah kilat dari Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini, saat bertemu acara makan siang di Rumah Makan Pecel Solo, Jawa Tengah, Rabu.
Tri Rismaharini mengadakan bertemuan dengan Balon Wali Kota Surakarta Gibran, sebenarnya hanya kebetulan saja, Wali Kota Surabaya ada acara di Universitas Sebelas Maret Surakarta (UNS) Solo, dan keduanya kemudian bertemu untuk makan siang.
Menurut Gibran, dirinya bertemu dengan Wali Kota Surabaya Risma karena ingin konsultasi banyak sekali program-program yang dilakukan di Surabaya. Hal ini, seperti masalah UMKM di Surabaya bagaimana bisa tumbuh, bagaimana cara pendampingan masalah produksi hingga pemasaran.
Baca juga: Risma dan Gibran santap nasi pecel bareng
"Saya dapat kuliah kilat dari Wali Kota Surabaya saat jamuan makan di Rumah Makan Nasi Pecel Solo," kata Gibran salah satu Balon Wali Kota Surakarta dari PDIP.
Menurut Gibran, dirinya menyerap banyak sekali ilmu dari Risma, untuk bisa diterapkan di Kota Surakarta ke depan. Mungkin nanti ada pertemuan-pertemuan berikutnya, yang jelas Risma adalah sosok pemimpin yang berprestasi, dan dikenal dekat dengan rakyat karena mau turun ke lapangan.
"Ibu Risma itu, paham betul masalah-masalah yang ada di kampung-kampung, dan juga memberikan solusi yang pas. Saya nanti akan ke Surabaya untuk bertemu kembali," kata Gibran.
Menurut Gibran banyak masukan yang dari Risma, soal program-program yang dilaksanakan di Surabaya. Sebagian bisa diterapkan di Kota Solo ke depan. Namun, semua masih dicatat untuk programnya ke depan.
Menyinggung soal rekomendasi dari DPP PDIP, Gibran mengatakan dirinya tetap menunggu saja arahan dari DPC/DPD/DPP.
Baca juga: Gibran: Saya ke Jakarta bukan urusan politik
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mengatakan sebelumnya dirinya mendapat kabar jika mas Gibran ingin ketemu, dan Rabu ini, kebetulan ada acara di Solo kemudian bertemu makan siang di Pecel Solo.
Risma mengatakan pertemuannya dengan Gibran menanyakan bagaimana program-program di Kota Surabaya. Gibran juga menanyakan masalah cara meningkatkan perekonomian warga, jadi Gibran banyak tanya soal untuk kesejahteraan warga.
"Saya memberikan masukan apa yang sudah saya jalankan di Surabaya, seperti pemberdayaan UMKM, pemberdayaan anak muda, para petani, toko-toko kelontong, program urban farming, dan lain-lain," kata Risma.
Menurut dia, untuk anak muda sebagai kader PDIP bagaimana mengembangkan UKM untuk anak muda, bagaimana untuk membuat star up. Pertemuan dengan Gibran ini, diharapkan bisa berlanjut ke depan.
Menyinggung soal Gibran yang mencalonkan diri, Risma menjelaskan kader muda terutama untuk PDIP, seperti yang disampaikan oleh Ketua Umum Megawati, yakni harus menurunkan yang muda-muda supaya nanti generasi tua turun, mereka tidak ketinggalan karena sudah dilibatkan sejak awal
"Pengurus DPP PDIP sekarang banyak yang usia tua, jika kader anak muda tumbuh kemudian bisa tertarik di partai dan menjadi kader politik bukan hanya di legislatif tetapi juga eksekutif. Hal ini, akan membawa wajah baru yang mudah menangkap isu-isu berkembang terkini," katanya.
Baca juga: Sambil tunggu rekomendasi, Gibran tetap blusukan
Baca juga: Meski tak direkomendasi dalam Pilkada Solo, Gibran tetap setia pada PDIP
Tri Rismaharini mengadakan bertemuan dengan Balon Wali Kota Surakarta Gibran, sebenarnya hanya kebetulan saja, Wali Kota Surabaya ada acara di Universitas Sebelas Maret Surakarta (UNS) Solo, dan keduanya kemudian bertemu untuk makan siang.
Menurut Gibran, dirinya bertemu dengan Wali Kota Surabaya Risma karena ingin konsultasi banyak sekali program-program yang dilakukan di Surabaya. Hal ini, seperti masalah UMKM di Surabaya bagaimana bisa tumbuh, bagaimana cara pendampingan masalah produksi hingga pemasaran.
Baca juga: Risma dan Gibran santap nasi pecel bareng
"Saya dapat kuliah kilat dari Wali Kota Surabaya saat jamuan makan di Rumah Makan Nasi Pecel Solo," kata Gibran salah satu Balon Wali Kota Surakarta dari PDIP.
Menurut Gibran, dirinya menyerap banyak sekali ilmu dari Risma, untuk bisa diterapkan di Kota Surakarta ke depan. Mungkin nanti ada pertemuan-pertemuan berikutnya, yang jelas Risma adalah sosok pemimpin yang berprestasi, dan dikenal dekat dengan rakyat karena mau turun ke lapangan.
"Ibu Risma itu, paham betul masalah-masalah yang ada di kampung-kampung, dan juga memberikan solusi yang pas. Saya nanti akan ke Surabaya untuk bertemu kembali," kata Gibran.
Menurut Gibran banyak masukan yang dari Risma, soal program-program yang dilaksanakan di Surabaya. Sebagian bisa diterapkan di Kota Solo ke depan. Namun, semua masih dicatat untuk programnya ke depan.
Menyinggung soal rekomendasi dari DPP PDIP, Gibran mengatakan dirinya tetap menunggu saja arahan dari DPC/DPD/DPP.
Baca juga: Gibran: Saya ke Jakarta bukan urusan politik
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mengatakan sebelumnya dirinya mendapat kabar jika mas Gibran ingin ketemu, dan Rabu ini, kebetulan ada acara di Solo kemudian bertemu makan siang di Pecel Solo.
Risma mengatakan pertemuannya dengan Gibran menanyakan bagaimana program-program di Kota Surabaya. Gibran juga menanyakan masalah cara meningkatkan perekonomian warga, jadi Gibran banyak tanya soal untuk kesejahteraan warga.
"Saya memberikan masukan apa yang sudah saya jalankan di Surabaya, seperti pemberdayaan UMKM, pemberdayaan anak muda, para petani, toko-toko kelontong, program urban farming, dan lain-lain," kata Risma.
Menurut dia, untuk anak muda sebagai kader PDIP bagaimana mengembangkan UKM untuk anak muda, bagaimana untuk membuat star up. Pertemuan dengan Gibran ini, diharapkan bisa berlanjut ke depan.
Menyinggung soal Gibran yang mencalonkan diri, Risma menjelaskan kader muda terutama untuk PDIP, seperti yang disampaikan oleh Ketua Umum Megawati, yakni harus menurunkan yang muda-muda supaya nanti generasi tua turun, mereka tidak ketinggalan karena sudah dilibatkan sejak awal
"Pengurus DPP PDIP sekarang banyak yang usia tua, jika kader anak muda tumbuh kemudian bisa tertarik di partai dan menjadi kader politik bukan hanya di legislatif tetapi juga eksekutif. Hal ini, akan membawa wajah baru yang mudah menangkap isu-isu berkembang terkini," katanya.
Baca juga: Sambil tunggu rekomendasi, Gibran tetap blusukan
Baca juga: Meski tak direkomendasi dalam Pilkada Solo, Gibran tetap setia pada PDIP