Semarang (ANTARA) - Pihak Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) dr Kariadi, Kota Semarang mengungkapkan bahwa penyebab seorang pasien terduga (suspect ) mengindap Virus Corona yang meninggal dunia setelah dirawat di ruang isolasi adalah akibat penyakit Bronkopneumonia yang menyerang bagian paru-paru.
"Jadi pasien pria usia 37 tahun yang meninggal pada Minggu (23/2) itu karena penyakit Bronkopneumonia sehingga paru-parunya mengalami kerusakan akibat infeksi, bukan karena Virus Corona," kata Dokter Penanggung Jawab Pelayanan (DPJP) RSUP dr Kariadi Fathur Nur Kholis, di Semarang, Rabu.
Ia menjelaskan bahwa Bronkopneumonia merupakan infeksi yang mengakibatkan terjadi peradangan pada paru-paru dengan tingkat kematian akibat penyakit Bronkopneumonia memang tinggi.
Ia menyebutkan penyebab infeksi pada bagian paru-paru dan saluran pernapasan itu bisa karena virus, bakteri, jamur atau makhluk hidup yang lain.
Menurut dia, seseorang yang menderita penyakit Bronkopneumonia akan mengalami peradangan di saluran napas dan gangguan dalam bernapas, sehingga tidak bisa mengambil oksigen dan tidak bisa mengeluarkan CO2.
"Pasien yang kemarin meninggal tingkat Bronkopneumonianya sangat berat, tingkat kerusakan paru-parunya cukup berat, kemungkinan penyebabnya bakteri," ujarnya.
Baca juga: RSUP Kariadi pastikan penyebab pasien meninggal di ruang isolasi bukan virus corona
Direktur Medik dan Keperawatan RSUP dr Kariadi Agoes Oerip Poerwoko menambahkan pasien yang meninggal dunia akibat Bronkopneumonia itu masuk kategori pasien dalam pengawasan karena mempunyai riwayat perjalanan ke luar negeri.
"Pasien juga ada gejala-gejala demam, batuk, sesak napas hingga gangguan pernapasan berat dan pasien dalam pengawasan dilakukan pemeriksaan sesuai arahan Kementerian Kesehatan dan pemeriksaan penunjang untuk cari penyebab adakah infeksi Virus Corona," katanya.
Agoes menegaskan pasien tersebut meninggal dunia bukan karena terinfeksi Virus Corona, karena hasil laboratorium terhadap yang bersangkutan ternyata negatif.
Baca juga: RSUP dr. Kariadi klarifikasi hoaks di medsos terkait pasien terinfeksi virus corona