Purwokerto (ANTARA) - Psikolog dari Biro Psikologi Metafora Purwokerto Ketty Murtini mengatakan keberhasilan pola asuh dan pendidikan karakter seorang anak dimulai dari ibu yang bahagia.
"Ibu yang bahagia menjadi faktor penentu keberhasilan pola asuh, sehingga ibu harus memperhatikan kebahagiaan dirinya dulu," katanya di Purwokerto, Selasa.
Dia mengatakan apabila ibu merasa bahagia maka ia dapat menjalani seluruh perannya dengan emosi yang stabil. "Kestabilan emosi tadi memegang peranan penting agar dapat menjalani seluruh aktivitas antara ibu dan anak dengan sangat baik."
Kestabilan emosi dan rasa bahagia seorang ibu akan berpengaruh pada suasana di rumah, dan kebahagiaan seorang ibu akan dirasakan bahkan memberikan energi positif pada keluarganya.
Baca juga: Pakar: Hindari Pola Asuh Permisif terhadap Anak
"Karena itu penting bagi ibu untuk menjaga mood agar emosinya selalu stabil, bahagia, dan tentu saja hal ini memerlukan dukungan dari ayah dan anggota keluarga lainnya," katanya.
Dia juga kembali mengingatkan bahwa sesuai teori psikologi, masa emas adalah masa lima tahun pertama dari kehidupan manusia. "Dari situ sudah bisa tergambar pentingnya pendampingan orang tua khususnya ibu, bagi anak pada usia dini atau balita, dan pendampingan yang dimaksud tentu saja dapat berjalan optimal jika emosi ibu terjaga dengan baik."
Sifat seorang anak merupakan bawaan sejak lahir namun karakter adalah hasil dari proses pembelajaran yang terus menerus.
"Dengan demikian, sangat penting bagi anak usia dini mendapatkan kesempatan dan hak untuk mendapat bimbingan dan contoh dari orang tua dan keluarga di sekitarnya karena itu akan menjadi dasar perilaku dan pemikiran sepanjang hidup anak, kalau tidak dibentuk sejak kecil akan kesulitan," katanya.
Dia mencontohkan, anak yang dipertontonkan perilaku penuh cinta kasih akan meniru hal tersebut pada masa-masa yang akan datang.
"Sebaliknya, anak yang terus menerus melihat contoh kekerasan pasti lama kelamaan juga akan meniru seperti itu," katanya.
Dia berpendapat bahwa ibu yang bahagia dan memiliki emosi yang stabil akan sering mempertontonkan cinta kasih pada anak-anaknya.
"Dengan demikian diharapkan pola asuh anak dan pendidikan karakter anak akan berjalan optimal, pendidikan karakter yang dimaksud adalah sikap sopan, bisa bergaul dimana saja, menghargai, jujur dan beriman," katanya.*
Baca juga: PKK Jateng sosialisasikan pola asuh anak