Batang, Jateng (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Batang, Jawa Tengah, siap mengembangkan wisata cagar budaya sebagai upaya menarik kunjungan wisatawan lokal maupun mancanegara ke daerahnya.
Bupati Batang Wihaji di Batang, Selasa, mengatakan Kabupaten Batang memiliki sejarah peradaban yang cukup tua, sehingga banyak peninggalan yang bisa dijadikan wisata cagar budaya guna mendukung tahun kunjungan wisata pada 2022 sebagai Heaven of Asia.
"Kabupaten Batang memiliki peninggalan peradaban Dinasti Syailendra. Karena itu, kita akan menginventarisasi peninggalan peradaban itu dan dikemas dengan wisata," katanya.
Baca juga: Revitalisasi lanjutan Kota Lama Semarang dimulai September 2019
Menurut dia, wisatawan mancanegara akan lebih senang dengan wisata budaya, sejarah, serta peradaban.
"Oleh karena, kami akan lebih memprioritaskan sejumlah lokasi peninggalan sejarah seperti Desa Silurah untuk dikemas menjadi wisata budaya," katanya.
Ia mengatakan potensi yang bisa ditawarkan objek wisata Desa Silurah tersebut yaitu peninggalan patung Ganesha dan arca, dan kultur masyarakat yang masih nguri–uri (melestarikan) tradisi dan budaya lokal yang menjadikan kearifan lokalnya," katanya.
Kendati demikian, kata dia, pemkab menyadari dengan keterbatasan keuangan, maka benda cagar budaya belum ditempatkan secara layak.
"Memang ada permasalahan tentang benda cagar budaya, yaitu pembiayaan dan kewenangannya yang harus dikoordinasikan dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan serta Balai Pelestarian Cagar Budaya," katanya.
Terkait dengan penemuan candi yang ada di Cagar Budaya Balai Kambang Kecamatan Gringsing, kata dia, pemkab terus melakukan koordinasi dan bersinergi agar bermanfaat bagi masyarakat serta bisa dijadikan wisata budaya.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Achmad Thofik mengatakan sebanyak 30 benda cagar budaya seperti batu, wajan raksasa, yoni, dan arca ada di daerah ini.
Kendati demikian, kata dia, sejumlah benda cagar budaya yang sudah ditetapkan dan mendapat surat keputusan bupati sebanyak 20, sedang lainnya masih pada proses kajian.
"Sebanyak 20 cagar budaya yang sudah mendapat SK bupati dan lima orang sudah kita tetapkan sebagai pelestari karena dedikasinya melestarikan benda cagar budaya itu," katanya.
Baca juga: Masuk cagar budaya, keaslian Masjid Saka Tunggal Darussalam Banyumas dipertahankan
Baca juga: Warga Candisari Temanggung bangun rumah benda cagar budaya
Baca juga: Sejumlah kawasan dan bangunan di Rembang diusulkan jadi cagar budaya
Berita Terkait
Pemkab Batang apresiasi PLTU atas kepatuhan sampaikan LKPM 2024
Kamis, 14 November 2024 20:55 Wib
Pemkab Batang bangun jembatan penghubung desa senilai Rp10 miliar
Rabu, 13 November 2024 21:52 Wib
Pemkab Kudus perbaiki kolam renang untuk optimalisasi pembinaan atlet
Rabu, 13 November 2024 18:44 Wib
Pemkab Demak sosialisasikan program penangkapan ikan terukur
Rabu, 13 November 2024 18:39 Wib
Pemkab Batang maksimalkan program UHC jamin kesehatan masyarakat
Rabu, 13 November 2024 15:38 Wib
Pemkab Batang maksimalkan peran TRC-PB dalam layanan kebencanaan
Rabu, 13 November 2024 14:45 Wib
Pemkab Pati ajak pemuda jaga pola hidup sehat sambut Indonesia Emas
Rabu, 13 November 2024 8:57 Wib
Pemkab Kudus data warga di kawasan rawan bencana
Rabu, 13 November 2024 6:00 Wib