Semarang (ANTARA) - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Semarang, Jawa Tengah, menyebutkan setidaknya ada 1.400-1.500 orang yang mengikuti Program Cek Kesehatan Gratis (CKG) di berbagai fasilitas pelayanan kesehatan di wilayah tersebut dalam setiap harinya.
"Setiap hari kurang lebih ada 1.400-1.500-an (orang). Jadi memang banyak sekali," kata Kepala Dinkes Kota Semarang Abdul Hakam di Semarang, Rabu.
Pihaknya memang mengupayakan para kader kesehatan di masyarakat untuk mengawali ikut Program CKG sebagai pendorong yang lain.
"Karena kader-kader di bawah itu ada sekitar 16.000 orang. Nanti habis itu, mereka bisa mendorong masyarakat agar tertarik untuk datang memeriksakan diri," katanya.
Selain itu, kata dia, peserta Program CKG tidak lagi dibatasi yang sedang berulang tahun, melainkan dibuka untuk umum. "Sekarang itu sudah di-open, sudah di-open. Tidak hanya yang pas ulang tahun," katanya.
Sebagaimana di daerah lainnya, Kota Semarang juga melaksanakan Program CKG secara serentak mulai 10 Februari 2025 sampai dengan 31 Desember 2025.
Sementara untuk jam pendaftaran CKG dimulai pukul 07.00-12.00 WIB dan untuk pelayanan dimulai pukul 07.00-14.00 WIB. Tidak ada batas kuota dalam penerimaan pendaftaran sebelum waktu tutup loket pendaftaran.
Cara mendapatkan layanan CKG Hari Ulang Tahun dengan mendaftar melalui Satu Sehat Mobile (SSM) dan apabila tidak mempunyai HP, bisa datang langsung ke puskesmas membawa identitas KTP.
Jenis pemeriksaan yang diberikan antara lain pada bayi baru lahir meliputi kekurangan hormon tiroid sejak lahir, kekurangan enzim pelindung sel darah merah (G6PD), kekurangan hormon adrenal sejak lahir, Penyakit Jantung Bawaan (PJB) kritis, kelainan saluran empedu, dan pemeriksaan pertumbuhan.
Kemudian pada balita dan anak prasekolah pemeriksaan meliputi pertumbuhan, perkembangan, tuberkulosis, telinga, mata, gigi, talasemia (mulai usia 2 tahun) dan gula darah (mulai usia 2 tahun).
Sementara pada dewasa pemeriksaan meliputi kardiovaskular meliputi merokok, tingkat aktivitas fisik, status gizi, gigi, tekanan darah, gula darah, risiko stroke (mulai usia 40 tahun), risiko jantung (mulai usia 40 tahun), dan fungsi ginjal (mulai usia 40 tahun). Selain itu pemeriksaan paru, kanker termasuk kanker payudara kanker leher rahim, kanker paru, dan kanker usus (pada laki-laki mulai usia 45 tahun).
Adapula pemeriksaan fungsi indra meliputi pemeriksaan mata dan telinga, kemudian pemeriksaan kesehatan jiwa, hati meliputi Hepatitis B, Hepatitis C dan Fibrosis/sirosis hati pemeriksaan bagi calon pengantin meliputi Anemia (hanya pada perempuan), sifilis dan HIV.
Sedangkan pemeriksaan pada lanjut usia (lansia) meliputi geriatri, paru, kanker leher rahim, kanker paru, dan kanker usus, serta fungsi indra (mata dan telinga), juga kesehatan dan pemeriksaan hati (Hepatitis B, Hepatitis C dan Fibrosis/sirosis hati).
"Semua pemeriksaan diberikan apabila hasil skrining awal mengarah ke diagnosa jenis penyakit tertentu dengan hasil diagnosa dari dokter pemeriksa," kata Hakam.
Baca juga: Wali Kota Semarang: Prevalensi stunting naik di bulan Februari