Forkompinda Batang dorong pilkades bermartabat
Batang (ANTARA) - Forum Komunikasi Pimpinan Daerah Kabupaten Batang, Jawa Tengah, mengajak masyarakat melaksanakan pemilihan kepala desa serentak secara beradab dan bermartabat agar mendapat kepala desa yang amanah dan membangun desanya.
Bupati Batang Wihaji di Batang, Rabu, mengatakan bahwa selama ini pelaksanaan pemilihan kepala desa (pilkades) sering diiringi dengan budaya politik uang di tengah masyarakat sehingga Pemkab Batang perlu mengubah paradigma dalam upaya memilih pemimpin.
"Oleh karena itu, kita mencoba pilkades tanpa menggunakan politik uang dengan cara mengajak semua tokoh desa dan elemen masyarakat untuk berkomitmen agar pelaksanaan pilkades bisa bermartabat dan beradab," katanya.
Ia mengatakan, untuk mengubah kebiasaan praktik politik transaksional pada ajang pilkades, pemkab akan menggelar sayembara bantuan keuangan bagi desa yang mampu melaksanakan pesta demokrasi rakyat ini tanpa menggunakan politik uang.
"Saya berharap Pilkades Serentak 2019 bisa berjalan aman, sejuk, damai, menyenangkan, dan tanpa dikotori politik uang. Bagi pemerintah desa yang benar-benar menerapkan pilkades tanpa politik uang maka akan kita berikan bantuan keuangan desa senilai Rp100 juta hingga Rp200 juta," katanya.
Menurut dia, pemkab menyambut baik dan mengapresiasi 14 desa yang sudah mendeklarasikan pilkades tanpa politik uang.
"Semoga komitmen warga di belasan desa ini bisa terlaksana bukan hanya sekadar deklarasi namun dilaksanakan atas kesadaran bersama dalam mewujudkan pilkades yang bermartabat dan beradab," katanya.
Baca juga: Mundur dari calon kades, didenda hingga Rp500 juta
Kepala Kepolisian Resor Batang AKBP Edi Suranta Sinulingga mengatakan kontestasi pilkades bukan segala-galanya sehingga tidak perlu melakukan tindakan untuk mencapai harapannya dengan menghalalkan segala cara.
"Kami bersama forkompinda mempunyai rasa cinta dan memiliki daerah ini sehingga kita harus memiliki semangat agar Kabupaten Batng tetap kondusif. Mari kita ciptakan kondisi yang aman, tenteram, dan damai dalam proses pilkades," katanya.
Baca juga: 206 desa di Batang gelar pilkades serentak
Bupati Batang Wihaji di Batang, Rabu, mengatakan bahwa selama ini pelaksanaan pemilihan kepala desa (pilkades) sering diiringi dengan budaya politik uang di tengah masyarakat sehingga Pemkab Batang perlu mengubah paradigma dalam upaya memilih pemimpin.
"Oleh karena itu, kita mencoba pilkades tanpa menggunakan politik uang dengan cara mengajak semua tokoh desa dan elemen masyarakat untuk berkomitmen agar pelaksanaan pilkades bisa bermartabat dan beradab," katanya.
Ia mengatakan, untuk mengubah kebiasaan praktik politik transaksional pada ajang pilkades, pemkab akan menggelar sayembara bantuan keuangan bagi desa yang mampu melaksanakan pesta demokrasi rakyat ini tanpa menggunakan politik uang.
"Saya berharap Pilkades Serentak 2019 bisa berjalan aman, sejuk, damai, menyenangkan, dan tanpa dikotori politik uang. Bagi pemerintah desa yang benar-benar menerapkan pilkades tanpa politik uang maka akan kita berikan bantuan keuangan desa senilai Rp100 juta hingga Rp200 juta," katanya.
Menurut dia, pemkab menyambut baik dan mengapresiasi 14 desa yang sudah mendeklarasikan pilkades tanpa politik uang.
"Semoga komitmen warga di belasan desa ini bisa terlaksana bukan hanya sekadar deklarasi namun dilaksanakan atas kesadaran bersama dalam mewujudkan pilkades yang bermartabat dan beradab," katanya.
Baca juga: Mundur dari calon kades, didenda hingga Rp500 juta
Kepala Kepolisian Resor Batang AKBP Edi Suranta Sinulingga mengatakan kontestasi pilkades bukan segala-galanya sehingga tidak perlu melakukan tindakan untuk mencapai harapannya dengan menghalalkan segala cara.
"Kami bersama forkompinda mempunyai rasa cinta dan memiliki daerah ini sehingga kita harus memiliki semangat agar Kabupaten Batng tetap kondusif. Mari kita ciptakan kondisi yang aman, tenteram, dan damai dalam proses pilkades," katanya.
Baca juga: 206 desa di Batang gelar pilkades serentak