Temanggung (ANTARA) - Sebanyak 11 kabupaten/kota di Jawa Tengah memiliki tim Antikejahatan dan Kekerasan (Tangker) kata Siti Moelyati Kasi pengembangan SDM Pariwisata Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata Provinsi Jawa Tengah.
"Belum semua kabupaten/kota di Jawa Tengah terbentuk Tangker, baru kabupaten/kota yang objek wisatanya sudah ramai dikunjungi wisatawan saja yang ada Tangker," katanya di Temanggung, Kamis.
Ia menyampaikan hal tersebut pada sarasehan Tangker Jawa Tengah di aula Taman Posong di Desa Tlahab Kecamatan Kledung, Kabupaten Temanggung.
Ia menyebutkan 11 Kabupaten Kota yang sudah terbentuk Tangker, yakni Kabupaten Temanggung, Magelang, Wonosobo, Banjarnegara, Kebumen, Banyumas, Pati, Kudus, dan Semarang. Di kabupaten/kota ini ada sejumlah objek wisata yang sudah ramai pengunjung.
Ia mengatakan dengan adanya Tangker ini bisa meningkatkan peran serta masyarakat di dalam pengamanan dan keamanan di setiap objek wisata.
"Unsur sadar wisata salah satunya, yakni aman dengan adanya Tangker ini pengunjung atau wisatawan bisa menjadi lebih aman dan nyaman saat berwisata," katanya.
Dengan dibentuknya Tangker ini agar masyarakat bisa makin paham dan mengerti akan pengamanan dan keamanan objek wisata.
"Menciptakan wisata yang aman dan nyaman itu menjadi tanggung jawab bersama, masyarakat harus terlibat," katanya.
Sarasehan ini akan dilakukan selama dua hari yakni Kamis dan Jumat, selama sarasehan berlangsung Tangker akan dibimbing oleh petugas dari Polda Jateng dan Basarnas.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Temanggung Woro Andijani mengatakan bahwa jumlah anggota Tangker di Temanggung terbanyak se-Jawa Tengah. meskipun objek wisata di daerah ini belum seramai dengan objek wisata di daerah lain di Jateng.
"Jumlah anggota Tangker ada 25 orang, jumlah ini terbanyak se-Jawa Tengah," katanya.
Banyaknya jumlah anggota Tangker ini menunjukkan bahwa tingkat kepedulian masyarakat Temanggung dengan keamanan di objek wisata makin tinggi.
Keberadaan Tangker ini untuk mengamankan pengunjung yang ada di setiap objek wisata.
"Misalnya, ada palak-memalak di objek wisata, anggota Tangker ini akan bertindak, seperti di Posong ini," katanya.
Meskipun jumlah anggota Tangker di Temanggung ini menjadi yang terbanyak, belum semua objek wisata di daerah ini memiliki atau membentuk tangker.
"Baru di objek wisata Posong saja yang sudah terbentuk Tangker. Kami akan suport semua objek wisata yang ada di Temanggung untuk membentuk tangker karena keberadaannya penting dan dibutuhkan," katanya.