Federasi Sepak Bola Uganda (FUFA) mengungkapkan dalam pernyataan mereka bahwa badan sepak bola itu sudah sepakat mengakhiri kontrak pelatih asal Prancis itu.
"Alasan penghentian kontrak kerja ini adalah demi kebaikan dan perkembangan kedua belah pihak," kata FUFA seperti dikutip Reuters.
Desabre adalah pelatih kedua yang harus berpisah dengan timnya pada Piala Afrika 2019 setelah tuan rumah Mesir memecat Javier Aguirre beberapa saat setelah negara itu disingkirkan secara mengejutkan oleh Afrika Selatan pada 16 Besar, Minggu dini hari tadi.
Langkah Uganda ini mengejutkan mengingat Desabre justru sukses mengantarkan timnya masuk fase gugur yang untuk pertama kali terjadi dalam 41 tahun terakhir. Desabre pernah berbicara soal perlunya pengembangan sepak bola di Uganda.
Baca juga: Bos badan sepak bola Mesir mundur
Uganda yang memainkan sepak bola menyerang, mengalahkan Republik Demokrasi Kongo pada laga pembuka, mendikte Mesir kendati kalah 0-2, seri 1-1 melawan Zimbabwe, dan dihentikan Senegal pada 16 besar dengan skor tipis 0-1.
Namun kampanye mereka pada Piala Afrika diwarnai oleh kemelut gaji pemain sehingga para pemain pernah menolak berlatih. Kemelut itu diatasi setelah FUFA memberikan tambahan masing-masing 6.000 dolar kepada para pemain.
"FUFA mengakui sumbangan Tuan Desabre kepada peningkatan olah raga ini dan organisasi profesional Timnas Uganda masuk kualifikasi putaran final AFCON 2019 dan juga ke 16 Besar," tulis FUFA.
Desabre (42) hanya pernah menjadi pemain semiprofesional dan meninggalkan karir pemain sejak dini karena ingin berkonsentrasi menjadi pelatih.
Sebelum menukangi Uganda sejak Desember 2017, dia pernah melatih Pantai Gading, Kamerun, Tunisia, Uni Emirat Arab, Aljazair, Maroko dan Mesir.
Baca juga: Mesir akhirnya pecat Javier Aguirre