Solo (ANTARA) - Bank Indonesia menyatakan Koridor Ekonomi Investasi Perdagangan dan Pariwisata Jawa Tengah (Keris Jateng) akan mempermudah pengusaha dalam berinvestasi di daerah.
"Keris Jateng ini adalah sinergi antara BI, Pemprov Jateng, dan pihak terkait lain untuk bersama-sama mengintegrasikan program yang mendukung investasi di Jateng, baik investasi penanaman modal dalam negeri maupun penanaman modal asing," kata Analis Senior Divisi Pengembangan Ekonomi Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Tengah Purwanto di Solo, Rabu.
Keris Jateng merupakan forum koordinasi untuk mengintegrasikan sumber daya dan kekuatan daerah dalam rangka mendorong pertumbuhan sektor perdagangan, pariwisata, dan investasi.
Ia mengatakan salah satu program kerja utama Keris Jateng yaitu "Central Java Potential Investment Challenge" (CJPIC).
Baca juga: Ganjar sebut karakter masyarakatnya dukung iklim investasi
"Pada forum ini, setiap instansi memiliki peran masing-masing, mulai dari perizinan hingga kajian lahan. Ini semua diintegrasikan di kami karena kami kan ada website, ada kegiatan promosi juga," katanya.
Ia mengatakan para investor dapat menindaklanjuti rencana mereka berinvestasi di Jawa Tengah dengan mulai berkonsultasi dengan Bank Indonesia, mulai dari berapa upah minimum regional (UMR), prosedur perizinan, kondisi masyarakat seperti apa, hingga ketersediaan lahan.
"Dalam hal ini kami juga berkoordinasi dengan dinas terkait, untuk selanjutnya memberikan informasi ke calon investor," katanya.
Sementara itu, dikatakannya, sejauh ini kendala investasi di antaranya akses informasi, perizinan, ketersediaan lahan, dan tenaga kerja.
"Kalau potensinya sebetulnya cukup besar. BI melihat potensi investasi terutama di industri manufaktur, itu masih menjadi penyumbang utama perekonomian saat ini," katanya.
Selain itu, dikatakannya, juga sektor pariwisata. Menurut dia, pemerintah memiliki program Bali baru. Untuk di Jawa Tengah, beberapa objek wisata yang dijadikan sebagai proyek Bali baru yaitu Sangiran dan Karimunjawa.
Baca juga: Tak sesuai RTRW, Jateng tolak investasi senilai Rp35 triliun
Berita Terkait
Rekening penampung kredit bank pemerintah catat transaksi mencurigakan
Selasa, 23 April 2024 8:52 Wib
Menteri PPPA ingin perempuan Indonesia berdaya secara ekonomi
Senin, 22 April 2024 1:11 Wib
Ratusan juta raib dikuras komplotan pengganjal kartu ATM, satu pelaku dibekuk Polisi
Selasa, 16 April 2024 16:10 Wib
Sekar Bank Jateng salurkan bantuan ke warga terdampak banjir di Pati, Kudus, dan Demak
Senin, 8 April 2024 15:52 Wib
Bank Jateng fasilitasi pelantikan dan pengambilan sumpah 587 PPPK Kabupaten Banjarnegara
Jumat, 5 April 2024 7:56 Wib
Gerakan Pangan Murah Semarang salurkan 3.387 paket sembako murah
Kamis, 4 April 2024 10:33 Wib
Bank Jateng bawa pulang dua platinum dari ajang ICCA 2024
Rabu, 3 April 2024 19:09 Wib
Bank Mega Syariah Semarang bagikan 100 paket sembako bagi warga kirang mampu
Rabu, 3 April 2024 15:00 Wib