Jakarta (ANTARA) - Berperan sebagai sosok pelawak Doyok yang banyak mengeluarkan lelucon kritis dalam film "Mendadak Kaya" membuat Fedi Nuril mengaku takut terkena Undang-undang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE).
"Saya lebih takut karena karakernya Doyok mengkritik pemerintah. Saya takut kalau nanti jokes-nya salah tempat karena sekarang ada undang-undang ITE," kata Fedi saat berbincang usai pemutaran perdana film "Mendadak Kaya" di Jakarta, Kamis.
Dalam film tersebut, Doyok memang digambarkan sebagai seorang pemuda yang kritis. Dia selalu mengkritisi kebijakan-kebijakan pemerintah layaknya aktivis namun dengan gaya yang "sok tahu".
Bagi Fedi hal tersebut tidaklah mudah, sebab dia takut menyinggung pihak tertentu.
"Kata Pandji (Pandji Pragiwaksono) sekarang itu enggak bisa ditebak siapa yang bisa tersinggung. Misalnya kita ngomong A tahunya yang tersinggung malah si B. Jadi hati-hati banget dan deg-degan," jelas pemain film "Ayat Ayat Cinta" itu.
Fedi juga melakukan beberapa diskusi dengan sang sutradara, Anggy Umbara untuk menentukan jenis lelucon yang bisa digunakan, bahkan ada beberapa yang akhirnya tidak dimasukkan ke dalam film.
"Kita diskusi dulu sih, ini aman apa enggak," ujar Fedi.
"Mendadak Kaya" bercerita tentang Doyok, Ali Oncom dan Otoy yang ingin menjadi orang kaya. Suatu hari, mereka menemukan sebuah koper yang berisi uang. Ketiganya lantas menjadi kaya raya, namun hal-hal tak terduga juga telah menanti dihadapan mereka.
"Mendadak Kaya" mulai tayang di bioskop pada 20 Juni 2019. Film tersebut juga dibintangi oleh Nirina Zubir, Opi Kumis, Jihane Almira dan Ence Bagus.
Baca juga: Aktor Fedi Nuril idolakan Freddie Mercury
Baca juga: Ayat-Ayat Cinta 2 sebarkan pesan kedamaian
Baca juga: Fedi Nuril tidak bisa asal menangis di Ayat-Ayat Cinta 2