Solo (ANTARA) - Pemerintah Kota Surakarta, Jawa Tengah, menggelar pasar murah untuk menekan angka inflasi yang berpotensi tinggi pada momentum Ramadhan dan Lebaran 2019.
"Kegiatan ini juga bertujuan untuk memberikan kesempatan kepada warga kurang mampu agar bisa memenuhi kebutuhan sehari-hari dengan harga terjangkau," kata Wali Kota Surakarta FX Hadi Rudyatmo pada pembukaan pasar murah di Kantor Kecamatan Banjarsari, Surakarta, Jawa Timur, Sabtu.
Ia mengatakan beberapa komoditas yang disediakan di pasar murah tersebut di antaranya, gula pasir, telur, minyak goreng, dan beras. Dengan paket berisi telur 1 kilogram, beras dua kilogram, minyak goreng satu liter, dan gula satu kilogram, warga cukup membayar Rp48.000 per paket.
Terlihat pada kesempatan tersebut ratusan warga antre mengikuti pasar murah. Mengingat harga komoditas yang dijual di pasar murah tersebut lebih rendah dibandingkan di pasar, Rudy meminta agar warga yang sudah mampu secara ekonomi tidak ikut berbelanja di pasar murah.
"Imbauannya agar kesempatan berbelanja ini bisa dimanfaatkan untuk warga Solo yang kurang mampu," katanya.
Ia mengatakan pasar murah sembako yang merupakan hasil kerja sama Pemkot Surakarta dengan Perkumpulan Masyarakat Surakarta (PMS) dan Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) tersebut dilaksanakan di lima kecamatan di Kota Solo dengan pelaksanaan masing-masing dua hari.
Pasar murah di Kantor Kecamatan Banjarsari dan Kecamatan Serengan dilaksanakan pada tanggal 18 dan 19 Mei 2019, Kecamatan Pasar Kliwon pada tanggal 20 dan 21 Mei 2019.
"Sedangkan di Kecamatan Laweyan dan Jebres juga dua hari yaitu tanggal 22 dan 23 Mei 2019," katanya.
Koordinator Pasar Murah Darmawan Saputra mengatakan panitia sudah menyiapkan sebanyak 15.000 paket sembako yang akan dijual di pasar murah.
"Untuk setiap kecamatan memperoleh jatah 3.000 paket sembako," katanya.