Mahasiswa STPP Magelang ikut periksa hewan kurban
Kalau perlu saya mau berangkat sendiri ke Lombok, saya serahkan sendiri bantuannya
Magelang (Antaranews Jateng) - Sejumlah mahasiswa Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian Magelang ikut membantu petugas Dinas Pertanian dan Pangan Pemerintah Kota Magelang, Jawa Tengah dalam memeriksa kesehatan hewan kurban agar layak dipotong pada Idul Adha 1439 Hijriah ini.
Kepala Disperpa Pemkot Magelang Eri Widyo Saptoko dalam keterangan tertulis di Magelang, Rabu, mengatakan, pemeriksaan hewan kurban dilakukan petugas dan para mahasiswa itu di berbagai depo hewan kurban di daerah tersebut.
"Kami juga bekerja sama dengan Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia (PDHI) Jawa Tengah dalam pemeriksaan hewan kurban," ujarnya tanpa menyebut secara rinci total jumlah personel yang bertugas memeriksa kelayakan hewan kurban.
Ia menjelaskan tentang pemeriksaan hewan kurban yang antara lain kuku, mulut, gigi, suhu tubuh, testis dan hati.
Pada Idul Adha tahun lalu, depo hewan kurban di kota dengan tiga kecamatan dan 17 kelurahan itu berjumlah 22 depo, sedangkan tahun ini mengalami peningkatan menjadi 24 depo.
"Adanya peningkatan jumlah depo ini, menunjukkan antusias warga untuk menjual hewan kurban yang juga bertambah," ujar dia.
Pihaknya mencatat, hingga Sabtu (18/8) jumlah hewan kurban di depo-depo di kota setempat, 941 domba, 73 sapi, dan 51 kambing.
Ia mengemukan pentingnya masyarakat mendapatkan daging kurban yang layak konsumsi.
"Kalau menemukan hati sapi yang mengandung cacing, harus segera dibuang," katanya.
Korban Gempa
Wali Kota Magelang Sigit Widyonindito mengatakan perayaan Idul Adha 1439 Hijriah juga dimanfaatkan warga setempat untuk mendoakan para korban gempa bumi di Lombok, Nusa Tenggara Barat.
"Mari kita doakan dengan tulus, semoga mereka senantiasa diberikan keimanan dan keikhlasan sehingga sesegera mungkin dapat beraktivitas seperti sebelumnya," katanya usai shalat Idul Adha 1439 Hijriah di Masjid Nurul Huda Kelurahan Panjang, Kecamatan Magelang Tengah.
Selama beberapa waktu terakhir, pemkot setempat mengumpulkan bantuan, terutama dari kalangan aparatur sipil negara dan Badan Usaha Milik Daerah setempat untuk korban musibah tersebut.
Hingga saat ini, ujar dia, terkumpul bantuan sekitar Rp200 juta.
"Alhamdulillah dari spontanitas ASN, dari BUMD juga, bantuan yang sudah terkumpul sudah mendekati Rp 200-an juta. Nanti masih ditambahi dari masyarakat," kata dia.
Ia juga mengemukakan tentang rencana penyerahan bantuan kemanusiaan tersebut kepada korban gempa bumi di Lombok.
"Kalau perlu saya mau berangkat sendiri ke Lombok, saya serahkan sendiri bantuannya. Tapi sedang saya pikirkan, ujian di sana masih terjadi, masih ada gempa-gempa susulan. Jangan sampai kita berikan bantuan itu tidak tepat. Kalau Lombok sudah tenang, stabil, tidak ada gempa lagi, uang kita serahkan sehingga betul-betul manfaat," katanya.
Pada Idul Adha tahun ini, Sigit menyerahkan hewan kurban berupa sapi limosin seberat 650 kilogram kepada takmir Masjid Nurul Huda Kelurahan Panjang. (hms)
Kepala Disperpa Pemkot Magelang Eri Widyo Saptoko dalam keterangan tertulis di Magelang, Rabu, mengatakan, pemeriksaan hewan kurban dilakukan petugas dan para mahasiswa itu di berbagai depo hewan kurban di daerah tersebut.
"Kami juga bekerja sama dengan Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia (PDHI) Jawa Tengah dalam pemeriksaan hewan kurban," ujarnya tanpa menyebut secara rinci total jumlah personel yang bertugas memeriksa kelayakan hewan kurban.
Ia menjelaskan tentang pemeriksaan hewan kurban yang antara lain kuku, mulut, gigi, suhu tubuh, testis dan hati.
Pada Idul Adha tahun lalu, depo hewan kurban di kota dengan tiga kecamatan dan 17 kelurahan itu berjumlah 22 depo, sedangkan tahun ini mengalami peningkatan menjadi 24 depo.
"Adanya peningkatan jumlah depo ini, menunjukkan antusias warga untuk menjual hewan kurban yang juga bertambah," ujar dia.
Pihaknya mencatat, hingga Sabtu (18/8) jumlah hewan kurban di depo-depo di kota setempat, 941 domba, 73 sapi, dan 51 kambing.
Ia mengemukan pentingnya masyarakat mendapatkan daging kurban yang layak konsumsi.
"Kalau menemukan hati sapi yang mengandung cacing, harus segera dibuang," katanya.
Korban Gempa
Wali Kota Magelang Sigit Widyonindito mengatakan perayaan Idul Adha 1439 Hijriah juga dimanfaatkan warga setempat untuk mendoakan para korban gempa bumi di Lombok, Nusa Tenggara Barat.
"Mari kita doakan dengan tulus, semoga mereka senantiasa diberikan keimanan dan keikhlasan sehingga sesegera mungkin dapat beraktivitas seperti sebelumnya," katanya usai shalat Idul Adha 1439 Hijriah di Masjid Nurul Huda Kelurahan Panjang, Kecamatan Magelang Tengah.
Selama beberapa waktu terakhir, pemkot setempat mengumpulkan bantuan, terutama dari kalangan aparatur sipil negara dan Badan Usaha Milik Daerah setempat untuk korban musibah tersebut.
Hingga saat ini, ujar dia, terkumpul bantuan sekitar Rp200 juta.
"Alhamdulillah dari spontanitas ASN, dari BUMD juga, bantuan yang sudah terkumpul sudah mendekati Rp 200-an juta. Nanti masih ditambahi dari masyarakat," kata dia.
Ia juga mengemukakan tentang rencana penyerahan bantuan kemanusiaan tersebut kepada korban gempa bumi di Lombok.
"Kalau perlu saya mau berangkat sendiri ke Lombok, saya serahkan sendiri bantuannya. Tapi sedang saya pikirkan, ujian di sana masih terjadi, masih ada gempa-gempa susulan. Jangan sampai kita berikan bantuan itu tidak tepat. Kalau Lombok sudah tenang, stabil, tidak ada gempa lagi, uang kita serahkan sehingga betul-betul manfaat," katanya.
Pada Idul Adha tahun ini, Sigit menyerahkan hewan kurban berupa sapi limosin seberat 650 kilogram kepada takmir Masjid Nurul Huda Kelurahan Panjang. (hms)