Seratusan seniman ngabuburit dengan melukis Kaligrafi Arab
Kudus (Antaranews Jateng) - Seratusan seniman kaligrafi dari berbagai daerah di Tanah Air mengisi waktu ngabuburit dengan melukis kaligrafi Arab di sebuah resto di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, Minggu.
Ratusan seniman kaligrafi yang mengikuti kegiatan melukis bareng untuk menunggu waktu datangnya buka puasa, ada yang berasal dari Sulawesi, Papua, Kalimantan, Riau serta dari Kudus dan sekitarnya.
Menurut Penyelenggara Melukis Kaligrafi Arab Akbar Muhamad Assiry Jasiri di Kudus, peserta melukis kaligrafi Arab memang diikuti para seniman dari berbagai daerah di Tanah Air.
Dari sejumlah peserta, katanya, ada yang merupakan santri pondok seniman kaligrafi Al-Quran Modern, komunitas pelukis kaligrafi dari Rembang, Pati, Kudus, dan komunitas pelukis kaligrafi Indonesia.
Kegiatan tersebut, lanjut dia, dalam rangka membumikan seni kaligrafi di Tanah Air.
Ia berharap seni kaligrafi tidak lagi bernyawa Arab, melainkan memiliki ruh Nusantara yang merupakan kaligrafi khas Nusantara.
Seratusan lukisan arab tersebut, kata dia, akan dipamerkan di Yogyakarta pada bulan Juli 2018.
Sementara media lukis yang digunakan, kata Assiry yang juga pemilik Galeri Asiri Art itu, berupa kanvas.
Dengan media kanvas, katanya, pelukis memang menghadapi sedikit kesulitan karena untuk mendapatkan hasil yang berkualitas harus ekstra hati-hati.
Zunatur Rahmawati pelukis asal Purwodadi mengaku senang bisa ikut dalam kegiatan ngabuburit bersama seratusan pelukis kaligrafi dari berbagai daerah di Tanah Air.
Biasanya, lanjut dia, waktu menunggu buka hanya dilakukan dengan jalan-jalan.
Ia menganggap kegiatan melukis kaligrafi Arab ini jauh lebih menarik karena lebih bermanfaat dan ini juga pengalaman pertama.
Sementara seniman lainnya, Makruf pelukis kaligrafi dari Sulawesi mengaku melukis kaligrafi Arab kontemporer kali ini merupakan kedua kalinya.
"Tentu sangat menantang karena bersama-sama dengan pelukis lainnya," ujarnya.
Ratusan seniman kaligrafi yang mengikuti kegiatan melukis bareng untuk menunggu waktu datangnya buka puasa, ada yang berasal dari Sulawesi, Papua, Kalimantan, Riau serta dari Kudus dan sekitarnya.
Menurut Penyelenggara Melukis Kaligrafi Arab Akbar Muhamad Assiry Jasiri di Kudus, peserta melukis kaligrafi Arab memang diikuti para seniman dari berbagai daerah di Tanah Air.
Dari sejumlah peserta, katanya, ada yang merupakan santri pondok seniman kaligrafi Al-Quran Modern, komunitas pelukis kaligrafi dari Rembang, Pati, Kudus, dan komunitas pelukis kaligrafi Indonesia.
Kegiatan tersebut, lanjut dia, dalam rangka membumikan seni kaligrafi di Tanah Air.
Ia berharap seni kaligrafi tidak lagi bernyawa Arab, melainkan memiliki ruh Nusantara yang merupakan kaligrafi khas Nusantara.
Seratusan lukisan arab tersebut, kata dia, akan dipamerkan di Yogyakarta pada bulan Juli 2018.
Sementara media lukis yang digunakan, kata Assiry yang juga pemilik Galeri Asiri Art itu, berupa kanvas.
Dengan media kanvas, katanya, pelukis memang menghadapi sedikit kesulitan karena untuk mendapatkan hasil yang berkualitas harus ekstra hati-hati.
Zunatur Rahmawati pelukis asal Purwodadi mengaku senang bisa ikut dalam kegiatan ngabuburit bersama seratusan pelukis kaligrafi dari berbagai daerah di Tanah Air.
Biasanya, lanjut dia, waktu menunggu buka hanya dilakukan dengan jalan-jalan.
Ia menganggap kegiatan melukis kaligrafi Arab ini jauh lebih menarik karena lebih bermanfaat dan ini juga pengalaman pertama.
Sementara seniman lainnya, Makruf pelukis kaligrafi dari Sulawesi mengaku melukis kaligrafi Arab kontemporer kali ini merupakan kedua kalinya.
"Tentu sangat menantang karena bersama-sama dengan pelukis lainnya," ujarnya.