"Kami sudah berupaya maksimal, namun hingga Desember 2015 hanya terealisasi 97,72 persen," kata Kepala KPPBC Tipe Madya Kudus Suryana di Kudus, Kamis.
Sejak awal, dia memprediksi, untuk mencapai target sebesar itu memang berat.
Berdasarkan realisasi penerimaan cukai per bulan, paling tinggi pada Desember 2015 mencapai Rp11,12 triliun, sedangkan paling rendah pada Maret 2015 hanya Rp565,68 miliar.
Target yang dibebankan KPPBC Tipe Madya Kudus tahun ini, kata dia, lebih tinggi dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Pada 2014, KPPBC Kudus dibebani target sebesar Rp27,88 triliun, sedangkan 2015 ditingkatkan menjadi Rp35,2 triliun.
"Setiap tahun, target penerimaan cukai memang selalu naik," ujarnya.
Berdasarkan urutan realisasi penerimaan cukai secara nasional, KPPBC Kudus menempati urutan dua setelah KPPBC Pasuruan dengan realisasi mencapai Rp39,174 triliun.
Adanya perubahan aturan terkait penundaan pembayaran cukai rokok, diduga ikut mempengaruhi tingkat produksi rokok karena sebelumnya pembayaran bisa ditunda hingga dua bulan.
Hal demikian, dimungkinkan membuat pengusaha rokok harus memutar otak mencari uang kontan untuk membayarnya.
Dalam rangka memberikan kepastian hukum terhadap pemilik pabrik rokok resmi, KPPBC Kudus juga berupaya meningkatkan penindakan terhadap pelaku pelanggaran pita cukai rokok.
Berita Terkait
Kemenkumham Jateng selidiki dugaan video asusila WBP di kantor lapas
Jumat, 19 April 2024 16:34 Wib
Getaran gempa Tuban terasa hingga di Keresidenan Pati
Jumat, 22 Maret 2024 16:44 Wib
Kantor Berita ANTARA jadi mitra media resmi IBL
Jumat, 22 Maret 2024 13:58 Wib
Terdampak banjir, Kantor Pajak Demak buka layanan darurat
Rabu, 20 Maret 2024 12:14 Wib
Kantor Kas Kaliwungu Resmi Berubah Jadi Bank Jateng Kantor Cabang Pembantu
Selasa, 19 Maret 2024 8:40 Wib
Tim SAR mulai cari 22 kru kapal yang tenggelam di Selayar Sulsel
Rabu, 13 Maret 2024 9:40 Wib
Kantor Pajak Semarang Timur gelar "Tax Gathering"
Senin, 11 Maret 2024 18:33 Wib
Imigrasi Wonosobo sosialisasi paspor elektronik
Jumat, 8 Maret 2024 15:32 Wib