"Siapa yang bakal menggantikan Andi, itu merupakan hak prerogeratif Presiden Susilo Bambang Yudhoyoni (SBY). Kalau yang ada sekarang itu Khatibul Umam Wiranu," kata Mubarok di Jakarta, Minggu.
Ia berpendapat, posisi itu idealnya berasal adalah kader Partai Demokrat karena Andi adalah kader Demokrat.
"Kenapa dia (Khatibul Umam Wiranu)? Dia itu dulu orangnya Gus Dur (mantan Presiden RI, KH Abdurahman Wahid) yang dititipkan ke Partai Demokrat. Karena Khatibul kader PD, idealnya tentu dari PD. Tapi kalau Presiden SBY mengambil dari luar partai, kita tidak protes," kata Mubarok.
Namun dia tidak bersepakat dengan ususlan Fauzi Bowo sebagai pengganti Andi yang disebutnya tak masuk hitungan. "Foke, tidaklah saya kira," kata dia.
Mengenai pentersangkaan Andi Malaranggeng dalam kasus proyek Pembangunan Pusat Pelatihan dan Sarana Olahraga Nasional di desa Hambalang, Bogor, Jawa Barat, Mubarok mengakuimya sebagai tidak bagus untuk partai dan Presiden SBY.
"Penetapan Andi itu sudah tentu tamparan bagi Presiden SBY karena Andi orang dekat SBY, tapi Presiden SBY sudah menunjukkan komitmennya, bahkan besannya sendiri ditahan," pungkas Mubarok.
(zul)