Gas Metana Ramah Lingkungan Dan Hasilkan Energi Besar
Gas metana yang dalam bahasa Inggris Methane gas, memiliki unsur kimia CH4, merupakan komponen utama dari biogas. Gas metana pada suhu ruangan dan tekanan standar, termasuk gas yang tidak berwarna dan tidak berbau.
Gas ini sangat mudah terbakar tetapi hanya memiliki konsentrasi pada kisaran 5--15 persen di udara. Sedangkan metana berbentuk cair (liquid methane) hanya dapat dibakar apabila mengalami tekanan tinggi sekitar 4--5 atmosfer.
Pembentukan gas metana melibatkan mikroba yang sangat kompleks, dan secara bertahap akan merombak bahan organik di dalam limbah cair atau limbah padat hingga dihasilkan gas metana. Perombakan ini terjadi dalam kondisi tanpa oksigen (O2) yang disebut kondisi anaerob.
Gas metana dapat dihasilkan dari perombakan anaerobik senyawa-senyawa organik, seperti pada limbah cair kelapa sawit, limbah kotoran ternak atau kotoran manusia.
Pada limbah cair kelapa sawit, secara alami gas ini dihasilkan pada kolam-kolam pengolahan limbah cair di tempat pengolahan kelapa sawit (PKS). Limbah cair di dalam kolam-kolam terbuka akan melepaskan gas metana dan karbon dioksida (CO2). Keduanya berbahaya bagi lingkungan karena berpengaruh dalam penyebab efek rumah kaca.
Secara alami proses ini sangat lambat dan gas yang dihasilkan juga sedikit. Akan tetapi untuk merombak limbah kelapa sawit menjadi biogas dalam jumlah masif dapat dilakukan dengan sedikit rekayasa.