Pekalongan (ANTARA) - Pemerintah Kota Pekalongan, Jawa Tengah, menyalurkan bantuan logistik berupa 520 nasi dan lauk, serta mi instan kepada ratusan warga terdampak tanggul Sungai Meduri-Bremi yang jebol.
Kepala Dinas Sosial, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana Kota Pekalongan Yos Rosyidi di Pekalongan, Senin, mengatakan pemkot berupaya agar semua logistik untuk para pengungsi terpenuhi, terutama makanan dan minuman.
"Senin pagi kami sudah salurkan bantuan 120 bungkus nasi di posko pengungsian gedung bekas Kelurahan Kramatsari, kemudian dilanjutkan ke lokasi pengungsian gedung bekas Kelurahan Kraton Kidul dan posko TPQ Kramatsari sebanyak 400 bungkus nasi," katanya.
Ia berharap, bantuan tersebut dapat meringankan beban para pengungsi yang saat ini rumahnya terdampak banjir dan tidak bisa digunakan untuk memasak.
Lurah Pasirkratonkramat Dwi Indah Widiastuti mengatakan ada tiga lokasi pengungsian yang disiapkan bagi warga terdampak banjir di wilayah itu, yaitu bekas kantor Kelurahan Kramatsari, aula bekas Kelurahan Kraton Kidul, dan Tempat Pendidikan Al-qur’an (TPQ) Kramatsari.
Untuk warga yang mengungsi, kata dia, Pemkot Pekalongan sudah memberikan nasi bungkus, alas untuk tidur, dan selimut.
"Untuk sementara ini, warga yang mengungsi di bekas Kelurahan Kraton Kidul ada 106 warga, Kramatsari ada 315 warga. Tadi juga ada yang masuk lagi 33 orang tetapi apabila nantinya tidak memuat lagi akan dialihkan ke TPQ Kramatsari," katanya.
Dia mengatakan saat ini memang ada beberapa warga yang mengalami sakit demam dan gatal-gatal karena rumahnya terendam air hingga setinggi lutut orang dewasa.
"Akan tetapi, alhamdulillah petugas puskesmas sudah memberikan pelayanan kesehatan kepada pengungsi," katanya.
Baca juga: Pemkot Pekalongan lakukan penguatan tanggul Sungai Meduri-Bremi