Pemkot Pekalongan bangun 20 hunian baru terdampak proyek
Pekalongan (ANTARA) - Pemerintah Kota Pekalongan, Jawa Tengah, membangun 20 hunian baru untuk warga terdampak proyek penataan kawasan kumuh Kampung Bugisan, Kecamatan Pekalongan Utara.
Pelaksana Harian Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Permukiman Kota Pekalongan Khaerudin di Pekalongan, Jumat, mengatakan bahwa 20 hunian baru Kampung Bugisan sedang dalam tahap pembangunan karena surat perintah kerja (SPK) pekerjaan sudah diterbitkan.
"Penataan kawasan kumuh Kampung Bugisan pada 2024 ini sudah dianggarkan Rp16 miliar," katanya.
Penataan kawasan kumuh Kampung Bugisan itu meliputi pembangunan jalan lingkungan, drainase, jaringan air bersih, jaringan air limbah dari rumah tangga, tempat pengelolaan sampah terpadu (TPST), dan stasiun pompa.
Dikatakannya, penataan kawasan kumuh Kampung Bugisan ini juga mendapatkan partisipasi tanggung jawab sosial (CSR) PT Bank Jawa Tengah dan Pemprov Jateng sehingga totalnya sebanyak Rp28 miliar.
Sistem kepemilikan rumah warga terdampak proyek ini, kata dia, mereka secara swadaya bisa membeli tanah tetapi pembangunan rumahnya akan diberi bantuan dalam bentuk fisik rumah.
"Proses sertifikatnya dibantu oleh Kantor Badan Pertanahan Nasional sedang kami membantu prasarana dan sarana utilitas umum seperti pembangunan jalan, saluran, dan sanitasi," katanya.
Selain itu, Dinas Perumahan dan Permukiman juga sudah berkoordinasi dengan Dinas Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Jateng untuk menangani penyambungan listrik, PDAM menyediakan air bersih, serta Badan Amil Zakat Nasiona Jateng dan Kota Pekalongan akan berkontribusi pada fondasi rumah.
"Fisik rumahnya seharga Rp50 juta, tanahnya mereka sudah beli secara swadaya. Semoga, nanti permasalahan kawasan kumuh Kampung Bugisan bisa teratasi," katanya.
Baca juga: Pemkab Batang kenalkan program magang gemilang jadi proyek percontohan
Pelaksana Harian Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Permukiman Kota Pekalongan Khaerudin di Pekalongan, Jumat, mengatakan bahwa 20 hunian baru Kampung Bugisan sedang dalam tahap pembangunan karena surat perintah kerja (SPK) pekerjaan sudah diterbitkan.
"Penataan kawasan kumuh Kampung Bugisan pada 2024 ini sudah dianggarkan Rp16 miliar," katanya.
Penataan kawasan kumuh Kampung Bugisan itu meliputi pembangunan jalan lingkungan, drainase, jaringan air bersih, jaringan air limbah dari rumah tangga, tempat pengelolaan sampah terpadu (TPST), dan stasiun pompa.
Dikatakannya, penataan kawasan kumuh Kampung Bugisan ini juga mendapatkan partisipasi tanggung jawab sosial (CSR) PT Bank Jawa Tengah dan Pemprov Jateng sehingga totalnya sebanyak Rp28 miliar.
Sistem kepemilikan rumah warga terdampak proyek ini, kata dia, mereka secara swadaya bisa membeli tanah tetapi pembangunan rumahnya akan diberi bantuan dalam bentuk fisik rumah.
"Proses sertifikatnya dibantu oleh Kantor Badan Pertanahan Nasional sedang kami membantu prasarana dan sarana utilitas umum seperti pembangunan jalan, saluran, dan sanitasi," katanya.
Selain itu, Dinas Perumahan dan Permukiman juga sudah berkoordinasi dengan Dinas Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Jateng untuk menangani penyambungan listrik, PDAM menyediakan air bersih, serta Badan Amil Zakat Nasiona Jateng dan Kota Pekalongan akan berkontribusi pada fondasi rumah.
"Fisik rumahnya seharga Rp50 juta, tanahnya mereka sudah beli secara swadaya. Semoga, nanti permasalahan kawasan kumuh Kampung Bugisan bisa teratasi," katanya.
Baca juga: Pemkab Batang kenalkan program magang gemilang jadi proyek percontohan