Solo (ANTARA) - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Surakarta mencatat pertumbuhan positif kinerja sektor perbankan di Solo Raya dengan mencatatkan aset sebesar Rp118,69 triliun perbulan April 2024.
Kepala OJK Surakarta yang dalam waktu dekat akan menjabat sebagai Kepala OJK Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Eko Yunianto di Solo, Jawa Tengah, Rabu mengatakan jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya untuk aset ini tercatat ada kenaikan namun tidak terlalu tinggi.
"Kalau secara year on year, aset naik 4,73 persen," katanya.
Ia mengatakan untuk kredit atau pembiayaan tercatat sebesar Rp107,37 triliun atau ada kenaikan 3,75 persen atau sebesar Rp3,88 triliun secara yoy.
Sedangkan untuk dana pihak ketiga (DPK) pada periode yang sama tercatat sebesar Rp96,42 triliun atau naik 5,78 persen secara yoy.
Sementara itu, dari sisi penyebaran kredit berdasarkan jenis usaha, baik itu mikro, kecil, menengah maupun bukan UMKM, sejauh ini bukan UMKM masih mendominasi dengan kredit sebesar Rp59,63 triliun.
"Diikuti kredit mikro sebesar Rp23,029 triliun, kecil Rp15,5 triliun, dan menengah Rp9,1 triliun," katanya.
Selanjutnya, untuk kredit perbankan berdasarkan jenis penggunaan, sampai April 2024 kredit modal kerja masih mendominasi dengan realisasi sebesar Rp61,54 triliun.
"Baru kemudian kredit konsumsi Rp23,7 triliun dan kredit investasi Rp22,1 triliun," katanya.
Untuk kredit perbankan berdasarkan sektor ekonomi di Solo Raya, dikatakannya, sektor usaha yang berkontribusi paling besar, yakni industri pengolahan sebesar Rp30,1 triliun, diikuti kredit perdagangan besar dan eceran Rp27,37 triliun," katanya.