PMI Jateng : Pengurus PMI Kudus harus menjaga integritas
Kudus (ANTARA) - Pengurus Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, diminta untuk menjaga integritas dalam pengelolaan dana PMI mengingat dananya bersumber dari masyarakat.
"Sebagai pengurus PMI, maka membangun kepercayaan dan membangun akuntabilitas, serta sikap integritas menjadi penting. Harapan saya, dana PMI harus betul-betul kembali kepada masyarakat untuk kemanusiaan," kata Ketua PMI Jawa Tengah (Jateng) Sarwa Pramana saat menghadiri pelantikan pengurus dan dewan kehormatan PMI Kudus masa bakti 2024-2029 di Pendopo Kabupaten Kudus, Jumat.
Ia berharap hal itu bisa dihayati dan diamalkan di masyarakat.
Terkait dengan sumber dana PMI, kata dia, antara lain ada yang berasal dari bulan dana, hibah APBD, Unit Donor Darah (UDD), program tanggung jawab sosial perusahaan (Coorporate Social Responsibility/CSR), dan bantuan lainnya.
Pada kesempatan tersebut dia juga menyinggung soal tujuan menjadi pengurus PMI, ada yang karena faktor kemanusiaan, namun ada pula motivasi lain.
"Kita harus tahu persis bawa PMI bersama pemda, sehingga di manapun posisinya harus bisa mewujudkan visi misinya kepala daerah. Mudah-mudahan PMI selalu tahu," ujarnya.
Sementara itu Revlisianto Subekti sebagai Ketua PMI Kudus yang baru dilantik mengungkapkan karena tugas PMI terkait pelayanan terhadap masyarakat, maka menjaga integritas dan bekerja jujur, terbuka, dan bertanggung jawab, sangat penting.
Ia juga berharap dukungan semua pihak agar program-program kerja yang disusun bisa dijalankan secara maksimal.
Penjabat Bupati Kudus M Hasan Chabibie berharap terhadap pengurus baru mampu mempertahankan program baik yang dijalankan selama ini. "Tingkatkan kolaborasi dan kerja sama dengan para pemangku kepentingan," ujarnya.
PMI Kudus , kata dia, sudah teruji karena saat bencana banjir maupun bencana lainnya juga turut peduli. Bahkan PMI juga menjadi tulang punggung dalam ketersediaan darah.
Untuk itu dia berharap seluruh masyarakat di Kabupaten Kudus bersedia mendukung, baik aktivitas kebencanaan, donor, maupun bulan dana. PMI Kabupaten Kudus menargetkan bulan dana PMI 2024 bisa mengumpulkan dana Rp1,3 miliar.
"Sebagai pengurus PMI, maka membangun kepercayaan dan membangun akuntabilitas, serta sikap integritas menjadi penting. Harapan saya, dana PMI harus betul-betul kembali kepada masyarakat untuk kemanusiaan," kata Ketua PMI Jawa Tengah (Jateng) Sarwa Pramana saat menghadiri pelantikan pengurus dan dewan kehormatan PMI Kudus masa bakti 2024-2029 di Pendopo Kabupaten Kudus, Jumat.
Ia berharap hal itu bisa dihayati dan diamalkan di masyarakat.
Terkait dengan sumber dana PMI, kata dia, antara lain ada yang berasal dari bulan dana, hibah APBD, Unit Donor Darah (UDD), program tanggung jawab sosial perusahaan (Coorporate Social Responsibility/CSR), dan bantuan lainnya.
Pada kesempatan tersebut dia juga menyinggung soal tujuan menjadi pengurus PMI, ada yang karena faktor kemanusiaan, namun ada pula motivasi lain.
"Kita harus tahu persis bawa PMI bersama pemda, sehingga di manapun posisinya harus bisa mewujudkan visi misinya kepala daerah. Mudah-mudahan PMI selalu tahu," ujarnya.
Sementara itu Revlisianto Subekti sebagai Ketua PMI Kudus yang baru dilantik mengungkapkan karena tugas PMI terkait pelayanan terhadap masyarakat, maka menjaga integritas dan bekerja jujur, terbuka, dan bertanggung jawab, sangat penting.
Ia juga berharap dukungan semua pihak agar program-program kerja yang disusun bisa dijalankan secara maksimal.
Penjabat Bupati Kudus M Hasan Chabibie berharap terhadap pengurus baru mampu mempertahankan program baik yang dijalankan selama ini. "Tingkatkan kolaborasi dan kerja sama dengan para pemangku kepentingan," ujarnya.
PMI Kudus , kata dia, sudah teruji karena saat bencana banjir maupun bencana lainnya juga turut peduli. Bahkan PMI juga menjadi tulang punggung dalam ketersediaan darah.
Untuk itu dia berharap seluruh masyarakat di Kabupaten Kudus bersedia mendukung, baik aktivitas kebencanaan, donor, maupun bulan dana. PMI Kabupaten Kudus menargetkan bulan dana PMI 2024 bisa mengumpulkan dana Rp1,3 miliar.