Banjarnegara (ANTARA) - Kepala Stasiun Geofisika Banjarnegara Hery Susanto Wibowo mengatakan kejadian gempa bumi di Jawa Tengah (Jateng) selama tahun 2024 berdasarkan data Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) didominasi oleh gempa dangkal.
"Wilayah Jawa Tengah merupakan salah satu provinsi yang rawan terhadap bencana gempa bumi, terlebih di Jateng terdapat sesar atau patahan aktif yang berpotensi memunculkan gempa darat yang dapat menyebabkan kerusakan cukup parah," katanya di Banjarnegara, Kamis.
Selain itu, kata dia, wilayah Jateng juga berhadapan langsung dengan zona megathrust di pesisir selatan Pulau Jawa yang dapat memicu gempa bumi besar.
BMKG Stasiun Geofisika Banjarnegara mencatat sebanyak 693 kejadian gempa bumi di Jateng pada periode 1 Januari hingga 31 Desember 2024. "Sebanyak 11 kejadian di antaranya merupakan gempa bumi yang dirasakan," katanya.
Ia menyebut berdasarkan hasil pemantauan selama tahun 2024 gempa bumi terbanyak terjadi pada Februari 2024 yakni mencapai 77 kejadian.
Sementara gempa bumi yang dirasakan, kata dia, terbanyak terjadi pada Juli 2024 sebanyak lima kejadian.
"Lima gempa tersebut merupakan rentetan gempa bumi di Batang pada 7 Juli 2024 bermagnitudo 4,4 dengan kedalaman 6 kilometer yang berpusat di 5 kilometer timur laut Batang," katanya.
Ia mengatakan gempa tersebut dirasakan di Batang dan Pekalongan pada skala III Modified Mercalli Intensity (MMI) serta dirasakan di Kendal pada skala II MMI.
Menurut dia, gempa Batang menyebabkan beberapa kerusakan di antaranya tiga unit rumah rusak berat, enam unit rumah rusak sedang, 10 unit rumah rusak ringan, serta kerusakan fasilitas umum seperti satu unit masjid, tiga unit sekolah, lima unit kantor pemerintah, dan satu unit pasar.
"Jika dilihat dari magnitudonya, gempa di Jateng didominasi gempa bumi dengan magnitudo kurang dari 3,0 (M<3,0) yang tercatat sebanyak 606 gempa," katanya.
Menurut dia, magnitudo gempa terbesar pada tahun 2024 tercatat mencapai M 4,9 pada tanggal 22 April 2024 yang berpusat di 77 kilometer tenggara Cilacap dengan kedalaman 39 kilometer.
Ia mengatakan jika dilihat dari sisi kedalamannya tercatat sebanyak 500 kejadian gempa dengan kedalaman dangkal, 191 gempa dengan kedalaman menengah, dan dua gempa dengan kedalaman dalam.
"Dari data tersebut dapat diketahui bahwa pada tahun 2024 gempa di Jawa Tengah didominasi gempa dangkal," kata Hery.
Baca juga: Bank Jateng apresiasi WP dalam "Gebyar Pajak Daerah Banjarnegara 2024"