Pekalongan (ANTARA) - Pemerintah Kota Pekalongan, Jawa Tengah, menggiatkan gerakan pos pelayanan terpadu (posyandu) integrasi layanan primer, khususnya bertujuan untuk menekan angka kasus stunting.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Pekalongan Slamet Budiyanto di Pekalongan, Selasa, mengatakan bahwa penerapan posyandu tersebut akan menyasar pada posyandu balita, remaja, dan usia lanjut.
"Posyandu integrasi layanan primer itu baru ada empat yang berada di empat kecamatan. Jadi ini masih tahap percontohan belum semua posyandu di kelurahan menerapkan," katanya.
Menurut dia, untuk memaksimalkan penerapan posyandu integrasi layanan primer tersebut, pihaknya akan bersinergi dan berkolaborasi dengan instansi terkait seperti camat, lurah, serta tim penggerak pemberdayaan dan kesejahteraan keluarga.
"Secara teknis, kami berkegiatan bersama menyusun agar posyandu tersebut bisa berjalan lancar dan sukses," katanya.
Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Kota Pekalongan Inggit Soraya mengatakan kegiatan ini sebagai sarana advokasi kelompok kerja operasional pembinaan posyandu.
Selama ini, kata dia, kegiatan posyandu lansia, balita, maupun remaja berjalan masing-masing dan mereka memiliki keahlian yang berbeda-beda.
"Oleh karena itu, kami berharap posyandu integrasi layanan primer memiliki 25 kriteria kader balita, remaja, dan lansia. Kami juga berharap semoga tahapan ini bisa berjalan lancar dan mampu mengatasi program prioritas stunting," katanya.
Baca juga: Pemkot Pekalongan luncurkan posyandu remaja