Batang ingatkan warga dataran tinggi waspada bencana
Batang (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Batang, Jawa Tengah, mengingatkan masyarakat dataran tinggi meningkatkan kewaspadaan bencana, khususnya longsor seiring dengan kondisi curah hujan dengan intensitas cukup tinggi yang melanda wilayah itu.
"Kami mengingatkan warga yang berada di wilayah dataran tinggi agar berhati-hati manakala terjadi curah hujan tinggi untuk mewaspadai kemungkinan terjadi longsor dan manakala terjadi tanah bergerak agar menyelamatkan diri ke wilayah yang aman," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Batang Ulul Azmi di Batang, Rabu.
Pihaknya telah menyiapkan posko kebencanaan di setiap wilayah rawan bencana seperti di Desa Gerlang, Kecamatan Blado serta disiagakan para sukarelawan untuk membantu warga yang dilanda bencana.
Saat ini, kata dia, warga yang berada di Desa Gerlang terisolasi karena akses jalan yang menghubungkan jalur perekonomian ke wilayah lain tertutup material akibat tebing longsor.
"Peristiwa longsor pertama di Desa Gerlang sempat terjadi pada Jumat (19/1) dan terjadi bencana susulan pada Selasa malam (23/1) yang menutup jalan itu sepanjang 55 meter," katanya.
Ia yang didampingi Kepala Seksi Kedaruratan Nur Setia Nugroho mengatakan bahwa saat ini pihaknya berusaha melakukan penanganan bencana tersebut dengan menyingkirkan tanah yang berada di jalan itu.
Namun demikian, kata dia, upaya untuk menyingkirkan tanah longsoran sempat menemui kendala karena intensitas curah hujan yang masih relatif cukup tinggi serta kesulitan mendatangkan alat berat.
"Ya, upaya penanganan kedaruratan bencana di Desa Gerlang belum dapat maksimal. Sambil menunggu kondisi membaik, kami akan secepatnya melakukan penanganan bencana itu agar akses jalan bisa dilalui kendaraan," katanya.*
Baca juga: BPBD Surakarta antisipasi risiko bencana di musim hujan
"Kami mengingatkan warga yang berada di wilayah dataran tinggi agar berhati-hati manakala terjadi curah hujan tinggi untuk mewaspadai kemungkinan terjadi longsor dan manakala terjadi tanah bergerak agar menyelamatkan diri ke wilayah yang aman," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Batang Ulul Azmi di Batang, Rabu.
Pihaknya telah menyiapkan posko kebencanaan di setiap wilayah rawan bencana seperti di Desa Gerlang, Kecamatan Blado serta disiagakan para sukarelawan untuk membantu warga yang dilanda bencana.
Saat ini, kata dia, warga yang berada di Desa Gerlang terisolasi karena akses jalan yang menghubungkan jalur perekonomian ke wilayah lain tertutup material akibat tebing longsor.
"Peristiwa longsor pertama di Desa Gerlang sempat terjadi pada Jumat (19/1) dan terjadi bencana susulan pada Selasa malam (23/1) yang menutup jalan itu sepanjang 55 meter," katanya.
Ia yang didampingi Kepala Seksi Kedaruratan Nur Setia Nugroho mengatakan bahwa saat ini pihaknya berusaha melakukan penanganan bencana tersebut dengan menyingkirkan tanah yang berada di jalan itu.
Namun demikian, kata dia, upaya untuk menyingkirkan tanah longsoran sempat menemui kendala karena intensitas curah hujan yang masih relatif cukup tinggi serta kesulitan mendatangkan alat berat.
"Ya, upaya penanganan kedaruratan bencana di Desa Gerlang belum dapat maksimal. Sambil menunggu kondisi membaik, kami akan secepatnya melakukan penanganan bencana itu agar akses jalan bisa dilalui kendaraan," katanya.*
Baca juga: BPBD Surakarta antisipasi risiko bencana di musim hujan