Pemkot Pekalongan lakukan penguatan kapasitas kader PKK cegah HIV
Pekalongan (ANTARA) - Pemerintah Kota Pekalongan Jawa Tengah melakukan penguatan kapasitas kader pembinaan kesejahteraan keluarga (PKK) dalam pencegahan sistem kekebalan tubuh yang dapat melemahkan kemampuan tubuh melawan infeksi dan penyakit (Human Immunodeficiency Virus/HIV).
Kepala Dinas Kesehatan Kota Pekalongan Slamet Budiyanto di Pekalongan Jumat mengatakan bahwa pihaknya memandang perlu adanya pembekalan bagi para kader PKK mengenai pencegahan HIV/AIDS agar mereka bisa memberikan pemahaman tentang bahaya penyakit tersebut kepada masyarakat.
"Kepada masyarakat bisa mengakses layanan, kemudian dapat disampaikan bahwa secara sukarela ingin melakukan serangkaian tes untuk mengetahui apakah positif atau negatif mengidap HIV," katanya.
Selain ke fasilitas layanan kesehatan, kata nya, bisa juga datang ke bagian pencegahan penyakit menular Dinas Kesehatan setempat.
Menurut dia, sebelum dilakukan tes, pihaknya juga akan melaksanakan konseling terkait risiko umum kalau positif seperti apa.
"Jika positif kami dorong melakukan pengobatan serta mengubah perilaku hidup sehat," katanya.
Slamet Budiyanto yang didampingi Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes setempat Indah Kurniawati mengatakan, layanan untuk HIV ini gratis namun jika melakukan pemeriksaan di puskesmas akan dikenai biaya pendaftaran Rp10 ribu per orang bagi yang tidak memiliki BPJS Kesehatan.
Demikian juga, katanya, apabila ke Rumah Sakit Umum Daerah Bendan ketika warga tidak mendapat rujukan maka ada biaya pendaftaran, namun layanan pemeriksaan gratis.
Ketua Tim Penggerak Pembinaan Kesejahteraan Keluarga Kota Pekalongan Inggit Soraya mengatakan, orang dengan HIV/AIDS tidak perlu dikucilkan namun perlu diberikan semangat agar memiliki kualitas hidup yang lebih baik.
"Kami berharap setelah adanya pembekalan maka para kader PKK menularkan pengetahuannya pada banyak orang tentang bahaya HIV/AIDS. AIDS menular hanya melalui darah, dari alat suntik, tato, dan dari ibu ke anak," katanya.
Baca juga: Pemkot Pekalongan beri perhatian terhadap kebutuhan dasar disabilitas
Kepala Dinas Kesehatan Kota Pekalongan Slamet Budiyanto di Pekalongan Jumat mengatakan bahwa pihaknya memandang perlu adanya pembekalan bagi para kader PKK mengenai pencegahan HIV/AIDS agar mereka bisa memberikan pemahaman tentang bahaya penyakit tersebut kepada masyarakat.
"Kepada masyarakat bisa mengakses layanan, kemudian dapat disampaikan bahwa secara sukarela ingin melakukan serangkaian tes untuk mengetahui apakah positif atau negatif mengidap HIV," katanya.
Selain ke fasilitas layanan kesehatan, kata nya, bisa juga datang ke bagian pencegahan penyakit menular Dinas Kesehatan setempat.
Menurut dia, sebelum dilakukan tes, pihaknya juga akan melaksanakan konseling terkait risiko umum kalau positif seperti apa.
"Jika positif kami dorong melakukan pengobatan serta mengubah perilaku hidup sehat," katanya.
Slamet Budiyanto yang didampingi Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes setempat Indah Kurniawati mengatakan, layanan untuk HIV ini gratis namun jika melakukan pemeriksaan di puskesmas akan dikenai biaya pendaftaran Rp10 ribu per orang bagi yang tidak memiliki BPJS Kesehatan.
Demikian juga, katanya, apabila ke Rumah Sakit Umum Daerah Bendan ketika warga tidak mendapat rujukan maka ada biaya pendaftaran, namun layanan pemeriksaan gratis.
Ketua Tim Penggerak Pembinaan Kesejahteraan Keluarga Kota Pekalongan Inggit Soraya mengatakan, orang dengan HIV/AIDS tidak perlu dikucilkan namun perlu diberikan semangat agar memiliki kualitas hidup yang lebih baik.
"Kami berharap setelah adanya pembekalan maka para kader PKK menularkan pengetahuannya pada banyak orang tentang bahaya HIV/AIDS. AIDS menular hanya melalui darah, dari alat suntik, tato, dan dari ibu ke anak," katanya.
Baca juga: Pemkot Pekalongan beri perhatian terhadap kebutuhan dasar disabilitas