SMKN Jateng siap bantu replikasi sistem pendidikan
Semarang (ANTARA) - Pihak Sekolah Menengah Kejuruan Negeri Jawa Tengah siap membantu pemerintah mereplikasi sistem pendidikan sekolahannya ke daerah lain sebagai salah satu upaya mengurangi angka kemiskinan melalui sektor pendidikan.
“Kami siap untuk membantu mereplikasi model pendidikan di SMKN Jateng ke banyak tempat,” kata Kepala SMK Negeri Jateng Hardo Sujatmiko di Semarang, Jumat.
Dirinya juga menyatakan siap memberikan supervisi jika model sekolah gratis tersebut diterapkan di daerah lain.
Ia mengungkapkan jika beberapa hari lalu, pihak dari Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Jawa Barat dan Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Utara mendatangi kampus SMKN Jateng di Kota Semarang guna mengetahui pengelolaan boarding school bagi siswa-siswi yang berasal dari keluarga miskin.
Dari hasil pertemuan dengan perwakilan dari Pemprov Sumut, lanjut dia, akan ditindaklanjuti dengan mengirimkan guru untuk magang di SMK N Jateng di Kota Semarang.
“Pascakunjungan Presiden RI, kami menerima banyak kunjungan, dari Sumut, anggota DPR RI Putra Nababan, Bappenas, hingga Bappeda Jabar dan Direktur SMK. Mereka ingin melihat langsung apakah betul SMKN Jateng tujuannya memang memutus mata rantai kemiskinan lewat dunia pendidikan dan dijadikan project nasional," ujarnya.
Bahkan, Direktur Sekolah Menengah Kejuruan Kemendikbudristek Wardani Sugiyanto juga mengunjungi kampus SMKN Jateng.
Kunjungan ini untuk mewujudkan arahan Presiden Joko Widodo agar boarding school gratis bagi siswa tak mampu yang diinisiasi Ganjar Pranowo saat menjabat Gubernur Jateng, direplikasi ke provinsi lain.
“Beliau mengatakan bahwa pola pendidikan untuk mengentaskan kemiskinan, yang dikembangkan di SMKN Jateng, sudah tepat. Ini dilihat dari, peserta didik yang berasal dari orangtua tidak mampu dan 81 persen lulusannya langsung terserap ke dunia kerja,” katanya.
Seperti diketahui, pada akhir Agustus 2023, Presiden Joko Widodo sempat mengunjungi SMKN Jateng di Semarang dan menyebut sekolah yang digagas Ganjar Pranowo itu mempunyai keunggulan untuk mendidik siswa dari keluarga tidak mampu untuk meningkatkan kesejahteraan.
Dengan dibiayai oleh APBD Pemprov Jateng, SMKN Jateng bekerja sama dengan dunia industri agar lulusannya terserap ke dunia kerja serta banyak yang diterima perusahaan di luar negeri.
Presiden RI Jokowi ingin agar program pendidikan kejuruan yang dilakukan Jateng dapat diperluas ke provinsi lain.
“Kami siap untuk membantu mereplikasi model pendidikan di SMKN Jateng ke banyak tempat,” kata Kepala SMK Negeri Jateng Hardo Sujatmiko di Semarang, Jumat.
Dirinya juga menyatakan siap memberikan supervisi jika model sekolah gratis tersebut diterapkan di daerah lain.
Ia mengungkapkan jika beberapa hari lalu, pihak dari Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Jawa Barat dan Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Utara mendatangi kampus SMKN Jateng di Kota Semarang guna mengetahui pengelolaan boarding school bagi siswa-siswi yang berasal dari keluarga miskin.
Dari hasil pertemuan dengan perwakilan dari Pemprov Sumut, lanjut dia, akan ditindaklanjuti dengan mengirimkan guru untuk magang di SMK N Jateng di Kota Semarang.
“Pascakunjungan Presiden RI, kami menerima banyak kunjungan, dari Sumut, anggota DPR RI Putra Nababan, Bappenas, hingga Bappeda Jabar dan Direktur SMK. Mereka ingin melihat langsung apakah betul SMKN Jateng tujuannya memang memutus mata rantai kemiskinan lewat dunia pendidikan dan dijadikan project nasional," ujarnya.
Bahkan, Direktur Sekolah Menengah Kejuruan Kemendikbudristek Wardani Sugiyanto juga mengunjungi kampus SMKN Jateng.
Kunjungan ini untuk mewujudkan arahan Presiden Joko Widodo agar boarding school gratis bagi siswa tak mampu yang diinisiasi Ganjar Pranowo saat menjabat Gubernur Jateng, direplikasi ke provinsi lain.
“Beliau mengatakan bahwa pola pendidikan untuk mengentaskan kemiskinan, yang dikembangkan di SMKN Jateng, sudah tepat. Ini dilihat dari, peserta didik yang berasal dari orangtua tidak mampu dan 81 persen lulusannya langsung terserap ke dunia kerja,” katanya.
Seperti diketahui, pada akhir Agustus 2023, Presiden Joko Widodo sempat mengunjungi SMKN Jateng di Semarang dan menyebut sekolah yang digagas Ganjar Pranowo itu mempunyai keunggulan untuk mendidik siswa dari keluarga tidak mampu untuk meningkatkan kesejahteraan.
Dengan dibiayai oleh APBD Pemprov Jateng, SMKN Jateng bekerja sama dengan dunia industri agar lulusannya terserap ke dunia kerja serta banyak yang diterima perusahaan di luar negeri.
Presiden RI Jokowi ingin agar program pendidikan kejuruan yang dilakukan Jateng dapat diperluas ke provinsi lain.