![Logo Header Antaranews Jateng](https://jateng.antaranews.com/img/logo-antarajateng.jpg)
Polres Jepara gelar simulasi penanganan kapal terbakar
![Image Print](https://img.antaranews.com/cache/800x533/2023/09/21/latihan-simulasi-kebakaran-kapal1.jpg)
![Polres Jepara gelar simulasi penanganan kapal terbakar](https://img.antaranews.com/cache/1200x800/2023/09/21/latihan-simulasi-kebakaran-kapal1.jpg)
Petugas melaksanakan simulasi penanganan kapal terbakar di Dermaga Perintis Jobokuto, Kecamatan Jepara, Kabupaten Jepara, Provinsi Jawa Tengah, Kamis (21/9/2023). (ANTARA/HO-Polisi Jepara.)
Jepara (ANTARA) - Kepolisian Resor (Polres) Jepara pada Kamis menggelar simulasi penanganan kapal terbakar di Dermaga Perintis Jobokuto, Kecamatan Jepara, Kabupaten Jepara, Provinsi Jawa Tengah.
Menurut Kepala Polres Jepara AKBP Wahyu Nugroho Setyawan, simulasi dilaksanakan untuk meningkatkan kesiapan dan keahlian personel dalam mencegah dan menangani keadaan darurat di laut, seperti kebakaran kapal.
"Kami bertekad untuk terus meningkatkan kemampuan dan kesiapan dalam menangani kejadian laka (kecelakaan) laut, penyelamatan korban, dan antisipasi kebakaran kapal di wilayah Kabupaten Jepara," katanya.
Dalam simulasi yang berlangsung di Dermaga Perintis Jobokuto, petugas kepolisian dan instansi terkait lain melakukan langkah-langkah penanganan dalam keadaan darurat, seperti menangani kapal yang mengalami kecelakaan, mengevakuasi korban kecelakaan, dan memadamkan kebakaran di kapal.
"Pelaksanaan latihan SAR simulasi penanganan korban kebakaran kapal ini untuk meningkatkan kesiapsiagaan personel dan juga meningkatkan kemampuan dalam tugas penyelamatan serta pertolongan guna mengurangi atau memperkecil dampak kerugian baik personel maupun material," kata Wahyu.
Dia berpesan kepada peserta simulasi memanfaatkan pelatihan sebagai ajang untuk meningkatkan kapasitas di bidang SAR agar selanjutnya dapat melaksanakan tugas pencarian dan pertolongan dengan baik mulai dari tahap perencanaan hingga pelaksanaan.
Kepala Satuan Kepolisian Perairan dan Udara Polres Jepara AKP Lukman Fuadi mengatakan bahwa simulasi penting dilakukan untuk meningkatkan kesiapsiagaan personel menghadapi berbagai keadaan darurat.
"Sehingga ketika terjadi kasus kebakaran di laut, maka kami sudah siap untuk melakukan pertolongan," ujarnya.
Menurut dia, pelaksanaan simulasi juga diperlukan untuk menguji standar operasional prosedur pelaksanaan upaya pencarian dan pertolongan serta memperkuat koordinasi lintas sektor dalam setiap upaya penanganan bencana dan keadaan darurat.
"Ini juga bagian dari upaya sosialisasi kepada masyarakat sehingga lebih tahu tentang prosedur penyelamatan di kapal maupun di laut," ujarnya.
Simulasi penanganan kapal terbakar di Dermaga Perintis Jobokuto melibatkan personel personel Polres Jepara, Kodim 0719/Jepara, TNI Angkatan Laut, Badan Penanggulangan Bencana Daerah, perwakilan masyarakat nelayan, dan sukarelawan.
Baca juga: BPBD Boyolali gelar apel simulasi edukasi dan waspada bencana
Menurut Kepala Polres Jepara AKBP Wahyu Nugroho Setyawan, simulasi dilaksanakan untuk meningkatkan kesiapan dan keahlian personel dalam mencegah dan menangani keadaan darurat di laut, seperti kebakaran kapal.
"Kami bertekad untuk terus meningkatkan kemampuan dan kesiapan dalam menangani kejadian laka (kecelakaan) laut, penyelamatan korban, dan antisipasi kebakaran kapal di wilayah Kabupaten Jepara," katanya.
Dalam simulasi yang berlangsung di Dermaga Perintis Jobokuto, petugas kepolisian dan instansi terkait lain melakukan langkah-langkah penanganan dalam keadaan darurat, seperti menangani kapal yang mengalami kecelakaan, mengevakuasi korban kecelakaan, dan memadamkan kebakaran di kapal.
"Pelaksanaan latihan SAR simulasi penanganan korban kebakaran kapal ini untuk meningkatkan kesiapsiagaan personel dan juga meningkatkan kemampuan dalam tugas penyelamatan serta pertolongan guna mengurangi atau memperkecil dampak kerugian baik personel maupun material," kata Wahyu.
Dia berpesan kepada peserta simulasi memanfaatkan pelatihan sebagai ajang untuk meningkatkan kapasitas di bidang SAR agar selanjutnya dapat melaksanakan tugas pencarian dan pertolongan dengan baik mulai dari tahap perencanaan hingga pelaksanaan.
Kepala Satuan Kepolisian Perairan dan Udara Polres Jepara AKP Lukman Fuadi mengatakan bahwa simulasi penting dilakukan untuk meningkatkan kesiapsiagaan personel menghadapi berbagai keadaan darurat.
"Sehingga ketika terjadi kasus kebakaran di laut, maka kami sudah siap untuk melakukan pertolongan," ujarnya.
Menurut dia, pelaksanaan simulasi juga diperlukan untuk menguji standar operasional prosedur pelaksanaan upaya pencarian dan pertolongan serta memperkuat koordinasi lintas sektor dalam setiap upaya penanganan bencana dan keadaan darurat.
"Ini juga bagian dari upaya sosialisasi kepada masyarakat sehingga lebih tahu tentang prosedur penyelamatan di kapal maupun di laut," ujarnya.
Simulasi penanganan kapal terbakar di Dermaga Perintis Jobokuto melibatkan personel personel Polres Jepara, Kodim 0719/Jepara, TNI Angkatan Laut, Badan Penanggulangan Bencana Daerah, perwakilan masyarakat nelayan, dan sukarelawan.
Baca juga: BPBD Boyolali gelar apel simulasi edukasi dan waspada bencana