Simulasi pemungutan suara Pemilu 2024 di Dukuh Kuncen Boyolali
Boyolali (ANTARA) - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Boyolali, di Provinsi Jawa Tengah, menggelar simulasi pemungutan dan penghitungan suara Pemilihan Umum (Pemilu) 2024, di Tempat Pemungutan Suara (TPS) 14, Dukuh Kuncen, Desa Winong, Kecamatan Boyolali Kota, Rabu.
Menurut Komisioner Divisi Teknis Penyelenggaraan Pemilu KPU Boyolali Wakhid Toyib, kegiatan pemungutan dan penghitungan suara tersebut merupakan pemantapan dari simulasi yang digelar sebelumnya, di Selo, beberapa waktu lalu.
Kegiatan simulasi tersebut pemantapan pelaksanaan Pemilu. Tujuan pelaksanaan simulasi Pemilu tersebut adalah bagaimana mengedukasi masyarakat baik itu, khususnya pemilih atau masyarakat yang lainnya.
Selain itu, kegiatan simulasi tersebut juga bertujuan untuk memberikan pengetahuan kepada masyarakat dan petugas mengenai alur pemungutan dan penghitungan suara pada Pemilu 2024, yang bakal digelar pada tanggal 14 Februari mendatang.
"Dari kegiatan simulasi ini, kami tahu tentang tata cara pemilihan terus urut-urutannya bagaimana mereka memahami baik itu, baik pemilih maupun yang menjadi petugas," katanya.
Dia menjelaskan dipilihnya TPS 14 tersebut karena pemilih memiliki pekerjaan yang beragam. Ada petani, karyawan industri hingga pegawai birokrasi sehingga sekaligus dapat mengetahui tingkat partisipasi masyarakat. Selain itu, di lokasi TPS tersebut telah memiliki akses disabilitas yang baik.
Dia menjelaskan, terlihat, mulai dari pukul 06.30 WIB, para petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) telah bersiap menyambut 225 Daftar Pemilih Tetap (DPT) di TPS No.14 dan satu orang Daftar Pemilih Tambahan (DPTb) yang datang sekitar pukul 07.00 WIB yang dapat menggunakan hak pilihnya di bilik suara.
Suparti, salah satu warga Desa Winong Boyolali yang datang dan berpartisipasi memberikan suara, menyatakan, dirinya menyambut baik adanya simulasi dari KPU Kabupaten Boyolali ini.
"Kegiatan Simulasi ini, baik sekali karena untuk para lansia bisa mengikuti jalannya pemilu, sehingga nanti akan berjalan lancar tidak perlu ada yang mendampingi," katanya.
Menurut Komisioner Divisi Teknis Penyelenggaraan Pemilu KPU Boyolali Wakhid Toyib, kegiatan pemungutan dan penghitungan suara tersebut merupakan pemantapan dari simulasi yang digelar sebelumnya, di Selo, beberapa waktu lalu.
Kegiatan simulasi tersebut pemantapan pelaksanaan Pemilu. Tujuan pelaksanaan simulasi Pemilu tersebut adalah bagaimana mengedukasi masyarakat baik itu, khususnya pemilih atau masyarakat yang lainnya.
Selain itu, kegiatan simulasi tersebut juga bertujuan untuk memberikan pengetahuan kepada masyarakat dan petugas mengenai alur pemungutan dan penghitungan suara pada Pemilu 2024, yang bakal digelar pada tanggal 14 Februari mendatang.
"Dari kegiatan simulasi ini, kami tahu tentang tata cara pemilihan terus urut-urutannya bagaimana mereka memahami baik itu, baik pemilih maupun yang menjadi petugas," katanya.
Dia menjelaskan dipilihnya TPS 14 tersebut karena pemilih memiliki pekerjaan yang beragam. Ada petani, karyawan industri hingga pegawai birokrasi sehingga sekaligus dapat mengetahui tingkat partisipasi masyarakat. Selain itu, di lokasi TPS tersebut telah memiliki akses disabilitas yang baik.
Dia menjelaskan, terlihat, mulai dari pukul 06.30 WIB, para petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) telah bersiap menyambut 225 Daftar Pemilih Tetap (DPT) di TPS No.14 dan satu orang Daftar Pemilih Tambahan (DPTb) yang datang sekitar pukul 07.00 WIB yang dapat menggunakan hak pilihnya di bilik suara.
Suparti, salah satu warga Desa Winong Boyolali yang datang dan berpartisipasi memberikan suara, menyatakan, dirinya menyambut baik adanya simulasi dari KPU Kabupaten Boyolali ini.
"Kegiatan Simulasi ini, baik sekali karena untuk para lansia bisa mengikuti jalannya pemilu, sehingga nanti akan berjalan lancar tidak perlu ada yang mendampingi," katanya.