Kemenparekraf perkuat santri digitalprenuer
Rembang (ANTARA) - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahudin Uno menegaskan bahwa program santri digitalpreneur diperkuat sebagai bagian dari upaya memberdayakan ekonomi umat.
"Bahkan, potensi penciptaan lapangan kerja dari santri-santri ini cukup besar. Dari dua santri yang coba saya tes ternyata memiliki kemampuan untuk menjual produk yang cukup bagus," ujar Sandiaga usai menghadiri Pelatihan Santri Digitalpreneur Indonesia 2023 di Pondok Pesantren Al Anwar 2 Sarang, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah, Jumat.
Ia juga mengapresiasi perkembangan batik tulis di Kabupaten Rembang sebagai salah satu produk kebanggaan warga Rembang.
Bahkan, kata dia, produk batik tulis khas Rembang juga digunakan sebagai cenderamata pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Nusa Dua Bali dan KTT Ke-43 ASEAN 2023.
"Kami optimistis para santri bisa menunjukkan antusiasme untuk memasuki era ekonomi hijau, eko digital yang Insya Allah mereka kuatkan melalui iman dan taqwa, tetapi juga dekat dengan ilmu pengetahuan dan teknologi," ujarnya.
Bupati Rembang Abdul Hafidz menyampaikan terima kasih kepada Kemenparekraf yang telah menyelenggarakan Program Pelatihan Santri Digitalpreneur.
Harapannya, kata dia, itu menjadi pendorong pengembangan batik tulis, yang saat ini tengah diajukan mendapatkan hak paten.
"Nantinya, Rembang memiliki batik tulis khas yang mengandung nilai-nilai filosofis dan sejarah yang sangat kental," ujarnya.
Nilai-nilai filosofi dan sejarah tersebut, kata dia, akan menjadi ciri tersendiri batik dari Kota Lasem Rembang.
Pengasuh Ponpes Al-Anwar 2 Kabupaten Rembang Kiai Abdullah Ubab Maimoen mengaku cukup senang, karena santri mendapatkan pelatihan digitalpreneur karena masa depan harus diisi dengan pengetahuan.
"Para santri juga sudah belajar dan mengetahui era digital seperti saat ini. Lantas direspons dari Kemenparekraf dengan diberikan motivasi dan edukasi. Insya Allah santri lebih siap, bisa lanjut menguatkan ilmu dan iman, yang menjamin kesuksesan dunia dan akhirat," ujarnya.
Baca juga: Menparekraf targetkan penambahan desa wisata
"Bahkan, potensi penciptaan lapangan kerja dari santri-santri ini cukup besar. Dari dua santri yang coba saya tes ternyata memiliki kemampuan untuk menjual produk yang cukup bagus," ujar Sandiaga usai menghadiri Pelatihan Santri Digitalpreneur Indonesia 2023 di Pondok Pesantren Al Anwar 2 Sarang, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah, Jumat.
Ia juga mengapresiasi perkembangan batik tulis di Kabupaten Rembang sebagai salah satu produk kebanggaan warga Rembang.
Bahkan, kata dia, produk batik tulis khas Rembang juga digunakan sebagai cenderamata pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Nusa Dua Bali dan KTT Ke-43 ASEAN 2023.
"Kami optimistis para santri bisa menunjukkan antusiasme untuk memasuki era ekonomi hijau, eko digital yang Insya Allah mereka kuatkan melalui iman dan taqwa, tetapi juga dekat dengan ilmu pengetahuan dan teknologi," ujarnya.
Bupati Rembang Abdul Hafidz menyampaikan terima kasih kepada Kemenparekraf yang telah menyelenggarakan Program Pelatihan Santri Digitalpreneur.
Harapannya, kata dia, itu menjadi pendorong pengembangan batik tulis, yang saat ini tengah diajukan mendapatkan hak paten.
"Nantinya, Rembang memiliki batik tulis khas yang mengandung nilai-nilai filosofis dan sejarah yang sangat kental," ujarnya.
Nilai-nilai filosofi dan sejarah tersebut, kata dia, akan menjadi ciri tersendiri batik dari Kota Lasem Rembang.
Pengasuh Ponpes Al-Anwar 2 Kabupaten Rembang Kiai Abdullah Ubab Maimoen mengaku cukup senang, karena santri mendapatkan pelatihan digitalpreneur karena masa depan harus diisi dengan pengetahuan.
"Para santri juga sudah belajar dan mengetahui era digital seperti saat ini. Lantas direspons dari Kemenparekraf dengan diberikan motivasi dan edukasi. Insya Allah santri lebih siap, bisa lanjut menguatkan ilmu dan iman, yang menjamin kesuksesan dunia dan akhirat," ujarnya.
Baca juga: Menparekraf targetkan penambahan desa wisata