Jurnal Hukum Unissula Semarang raih indeks Scopus
Semarang (ANTARA) - Jurnal Hukum Unissula yang dimiliki Fakultas Hukum Universitas Islam Sultan Agung (Unissula) Semarang, Jawa Tengah diakui reputasinya secara internasional dengan meraih indeks Scopus.
"Kami saat ini memiliki tujuh jurnal yang terakreditasi secara nasional maupun internasional," kata Dekan Fakultas Hukum Unissula Semarang Dr. Bambang Tri Bawono di Semarang, Selasa.
Untuk internasional, ada Jurnal Hukum Unissula yang terindeks Scopus sejak 6 Maret 2023, serta enam jurnal lainnya yang telah terakreditasi Sinta (Science and Technology Index) secara bertingkat.
Enam jurnal tersebut, yakni Jurnal Pembaharuan Hukum (Sinta 2), International Journal of Law Reconstruction (Sinta 2), Jurnal Akta (Sinta 2), Law Development Journal (Sinta 3).
Kemudian, Jurnal Daulat Hukum yang terakreditasi Sinta 4 dan Sultan Agung Notary Law Review (Sinta 5). Sinta merupakan sebuah portal indeks jurnal yang dikelola oleh Kemendikbud.
Bambang mengatakan bahwa indeks Scopus mengartikan bahwa jurnal yang dikelola diakui reputasinya secara internasional karena tidak semua jurnal bisa terindeks oleh Scopus.
Scopus adalah database jurnal ilmiah yang dikelola oleh perusahaan informasi ilmiah Elsevier yang mengindeks lebih dari 24.000 jurnal ilmiah, konferensi, dan seri buku dari lebih 5.000 publisher di seluruh dunia.
"Dengan terindeks Scopus ini, pertama, pengakuan internasional. Kedua, dengan jurnal terindeks Scopus bisa memberikan ruang untuk peningkatan karier akademis, terutama guru besar," katanya.
Fakultas Hukum Unissula saat ini memiliki empat program studi, yakni S1 Ilmu Hukum, Magister Ilmu Hukum, Magister Kenotariatan, dan Program Doktor Ilmu Hukum yang semuanya terakreditas unggul.
"Total alumni Fakultas Hukum Unissula dari S1, S2, dan S3 mencapai 11.527 orang yang tersebar di berbagai profesi, mulai kepolisian, kejaksaan, hakim, advokat, pengusaha, konsultan, dan sebagainya," katanya.
Sementara itu, Pengelola Jurnal Hukum Unissula Dr. Andri Winjaya Laksana menjelaskan bahwa Jurnal Hukum Unissula yang terbit sejak 1995 tersebut sempat mengalami pasang surut.
"Pernah terakreditasi A yang menjadi bagian dari sejarah mengantarkan beberapa profesor di Indonesia. Pada 2006-2007 sempat tenggelam, tetapi 2020 mulai bangkit dengan raihan akreditasi Sinta 5," katanya.
Pada 2022, kata Sekretaris Magister Ilmu Hukum Unissula itu, Jurnal Hukum Unissula didaftarkan kembali mengikuti akreditasi ke Dikti Kemendikbud dan sukses meraih Sinta 3.
"Kami daftarkan kembali Jurnal Hukum Unissula pada 14 Juli 2023 ke Scopus dan Alhamdulillah lolos review Scopus. Ini kami sedang daftarkan juga yang Jurnal Daulat Hukum ke Scopus," katanya.
Baca juga: 50 advokat disiapkan bela dua mahasiswa Unissula tersangkut demo Ciptaker
"Kami saat ini memiliki tujuh jurnal yang terakreditasi secara nasional maupun internasional," kata Dekan Fakultas Hukum Unissula Semarang Dr. Bambang Tri Bawono di Semarang, Selasa.
Untuk internasional, ada Jurnal Hukum Unissula yang terindeks Scopus sejak 6 Maret 2023, serta enam jurnal lainnya yang telah terakreditasi Sinta (Science and Technology Index) secara bertingkat.
Enam jurnal tersebut, yakni Jurnal Pembaharuan Hukum (Sinta 2), International Journal of Law Reconstruction (Sinta 2), Jurnal Akta (Sinta 2), Law Development Journal (Sinta 3).
Kemudian, Jurnal Daulat Hukum yang terakreditasi Sinta 4 dan Sultan Agung Notary Law Review (Sinta 5). Sinta merupakan sebuah portal indeks jurnal yang dikelola oleh Kemendikbud.
Bambang mengatakan bahwa indeks Scopus mengartikan bahwa jurnal yang dikelola diakui reputasinya secara internasional karena tidak semua jurnal bisa terindeks oleh Scopus.
Scopus adalah database jurnal ilmiah yang dikelola oleh perusahaan informasi ilmiah Elsevier yang mengindeks lebih dari 24.000 jurnal ilmiah, konferensi, dan seri buku dari lebih 5.000 publisher di seluruh dunia.
"Dengan terindeks Scopus ini, pertama, pengakuan internasional. Kedua, dengan jurnal terindeks Scopus bisa memberikan ruang untuk peningkatan karier akademis, terutama guru besar," katanya.
Fakultas Hukum Unissula saat ini memiliki empat program studi, yakni S1 Ilmu Hukum, Magister Ilmu Hukum, Magister Kenotariatan, dan Program Doktor Ilmu Hukum yang semuanya terakreditas unggul.
"Total alumni Fakultas Hukum Unissula dari S1, S2, dan S3 mencapai 11.527 orang yang tersebar di berbagai profesi, mulai kepolisian, kejaksaan, hakim, advokat, pengusaha, konsultan, dan sebagainya," katanya.
Sementara itu, Pengelola Jurnal Hukum Unissula Dr. Andri Winjaya Laksana menjelaskan bahwa Jurnal Hukum Unissula yang terbit sejak 1995 tersebut sempat mengalami pasang surut.
"Pernah terakreditasi A yang menjadi bagian dari sejarah mengantarkan beberapa profesor di Indonesia. Pada 2006-2007 sempat tenggelam, tetapi 2020 mulai bangkit dengan raihan akreditasi Sinta 5," katanya.
Pada 2022, kata Sekretaris Magister Ilmu Hukum Unissula itu, Jurnal Hukum Unissula didaftarkan kembali mengikuti akreditasi ke Dikti Kemendikbud dan sukses meraih Sinta 3.
"Kami daftarkan kembali Jurnal Hukum Unissula pada 14 Juli 2023 ke Scopus dan Alhamdulillah lolos review Scopus. Ini kami sedang daftarkan juga yang Jurnal Daulat Hukum ke Scopus," katanya.
Baca juga: 50 advokat disiapkan bela dua mahasiswa Unissula tersangkut demo Ciptaker