Semarang (ANTARA) - Jumlah penduduk dengan tingkat kemiskinan ekstrem di Kota Semarang, Provinsi Jawa Tengah, tinggal sebanyak 500 keluarga atau sekitar 2.000 orang menurut data pemerintah kota.
"Di Kota Semarang (penduduk miskin ekstrem) hanya sekitar 500 KK atau sekitar 2.000 orang," kata Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu saat dimintai keterangan di Semarang, Rabu.
Wali Kota menyampaikan bahwa pemerintah berupaya membantu meningkatkan taraf hidup penduduk miskin sesuai dengan kondisi dan kebutuhan masing-masing keluarga.
"Saya sudah memprogramkan untuk dilakukan upaya penanganan sesuai kekurangan-kekurangannya. Karena bisa saja mereka tidak punya rumah atau pendidikan anak-anaknya yang kurang," kata Wali Kota.
Ia mencontohkan, keluarga yang membutuhkan akses pendidikan akan difasilitasi agar anak-anak mereka mendapatkan pelayanan pendidikan dan keluarga yang belum punya tempat tinggal layak akan dibantu agar bisa tinggal di rumah yang layak huni.
Wali Kota mengatakan, pemerintah kota mendata kondisi penduduk dengan tingkat kemiskinan ekstrem supaya bisa menjalankan program intervensi yang tepat untuk meningkatkan taraf hidup mereka.
"Jadi, nanti satu-satu kepala keluarga kami treatment (tangani) sendiri-sendiri, sehingga lebih mudah, dan akan menjadi tanggung jawab masing-masing kelurahan. Ini sudah ada program-programnya," katanya.
Dia menyampaikan bahwa penanganan langsung oleh pemangku wilayah akan lebih efektif dan mengena mengingat penduduk dengan tingkat kemiskinan ekstrem tidak tersebar di semua wilayah.
"Kemiskinan ekstrem itu salah satu standarnya adalah pengeluaran tidak lebih dari Rp10 ribu per hari. Tanggung jawab masing-masing kelurahan karena ada kelurahan yang nol (jumlah penduduk miskin ekstremnya)," kata dia.
Di Kota Semarang, menurut dia, penduduk dengan tingkat kemiskinan ekstrem antara lain masih ada di Kelurahan Tanjung Mas, Bandarharjo, dan Jomblang.
"Diharapkan tidak sampai 2024 (penanganan bisa diselesaikan), karena hanya sedikit ya, 500-an KK. Kami harapkan dengan upaya bersama-sama ini bagaimana bisa menurunkan kemiskinan ekstrem," katanya.
Baca juga: Ombudsman Jateng: Banyak siswa miskin tak terakomodasi di PPDB SMA-SMK
Berita Terkait
Baznas Jateng berkontribusi turunkan kemiskinan
Sabtu, 30 Maret 2024 21:00 Wib
Pemkab Pati harapkan investor jadi solusi atasi kemiskinan ekstrem
Selasa, 5 Maret 2024 8:34 Wib
Pj Gubernur: Kemiskinan ekstrem di Jawa Tengah mulai menurun
Selasa, 27 Februari 2024 16:05 Wib
Sejumlah PR Gibran di Solo, ini targetnya
Selasa, 27 Februari 2024 15:07 Wib
Pj Gubernur Jateng prioritaskan penanganan kemiskinan dalam APBD
Senin, 26 Februari 2024 19:47 Wib
Dinas Sosial Temanggung himpun data kemiskinan daerah
Minggu, 25 Februari 2024 16:43 Wib
Menko PMK pastikan Program Pengentasan Kemiskinan berjalan
Senin, 19 Februari 2024 14:34 Wib
Pemprov serahkan bantuan pangan untuk 1.000 warga Brebes
Jumat, 26 Januari 2024 6:16 Wib