Ada dosen Unsoed di balik kesuksesan pebulutangkis Indonesia dalam All England 2024
Pelatih harus didampingi banyak ahli untuk membuat program latihan yang tepat
Purwokerto (ANTARA) - Sejarah 30 tahun silam yang menghadirkan all Indonesian final untuk tunggal putra kembali terulang dalam ajang All England 2024 di Utilita Arena, Birmingham, United Kingdom.
Dalam ajang tersebut pebulutangkis Indonesia, Jonathan Christie alias Jojo berhasil meraih juara All England 2024 setelah mengalahkan rekan senegaranya, Antony Sinisuka Ginting.
Bahkan, Indonesia menjadi juara umum pada turnamen bulutangkis tertua di Eropa itu setelah kesuksesan Jojo dilengkapi dengan keberhasilan pasangan Fajar-Rian berhasil mempertahankan gelar juara untuk ganda putra.
Di balik kesuksesan Jojo dan kawan-kawan dalam meraih prestasi, ternyata ada keterlibatan seorang dosen Jurusan Pendidikan Jasmani Fakultas Ilmu-Ilmu Kesehatan (FIKes) Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed), yakni Moh. Nanang Himawan Kusuma SPd.,M.Sc., SportMed. yang turut menjadi bagian dari Tim Ad Hoc Olimpiade Paris 2024.
Nanang yang merupakan Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan dan Alumni FIKes Unsoed diusulkan oleh Ketua tim Ad Hoc Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI) Komjen Pol Muhammad Fadil Imran pada acara Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) PBSI Tahun 2021, sekaligus sebagai acara Pembentukan Tim Ad Hoc berdasarkan Surat Keputusan Pengurus Pusat PBSI Nomor SKEP/044/1.3/XII/2023 per tanggal 7 Desember 2023.
"Pada Tim Ad Hoc ini, saya ditunjuk sebagai Tim Analis Performa yang khusus menangani terkait dengan peningkatan performa atlet bulutangkis Indonesia," ungkap Nanang.
Baca juga: Belasan mahasiswa Unsoed raih beasiswa IISMA tahun 2024
Ia mengatakan Tim Ad Hoc Olimpiade Paris 2024 PBSI, berfokus pada perbaikan prestasi atlet melalui penerapan sport science dan tailor-made program.
Menurut dia, tim tersebut bertugas menganalisis kelemahan atlet, menyusun program latihan spesifik, kemudian memberikan pendampingan kepada pelatih.
"Pelatih harus didampingi banyak ahli untuk membuat program latihan yang tepat," katanya.
Ia mengatakan pelibatan sport science dan Tim Analis Performa itu merujuk pada lingkungan kepelatihan modern yang sudah dijalankan di negara barat.
Menurut dia, penerapan inovasi dijalankan dengan melakukan analisis performa melalui tes dan pengukuran kemampuan fisik, tes biomekanika untuk mengetahui kualitas teknik dan mekanika gerak, kemudian mengidentifikasi kelemahan calon lawan dengan menggunakan teknologi video tagging, serta menyusun strategi serangan pada calon lawan.
"Strategi ini cukup berhasil diterapkan oleh Ginting ketika mengalahkan peringkat 1 dunia Victor Axelsen dari Denmark pada babak semifinal," jelasnya.
Nanang mengatakan hasil keseluruhan tes dan pengukuran tersebut dijadikan buku profil performa atlet yang terukur secara kuantitatif, dilengkapi dengan pelibatan tim recovery kelelahan, psikologi, serta nutrisi olahraga dalam latihan dan pertandingan.
Baca juga: Inilah amalan-amalan sunah pada bulan Ramadhan
Baca juga: Ingin tetap sehat selama berpuasa Ramadhan, ikuti saran dokter ini
Baca juga: Akademisi Unsoed ini berikan trik atur keuangan selama Ramadhan hingga lebaran
Dalam ajang tersebut pebulutangkis Indonesia, Jonathan Christie alias Jojo berhasil meraih juara All England 2024 setelah mengalahkan rekan senegaranya, Antony Sinisuka Ginting.
Bahkan, Indonesia menjadi juara umum pada turnamen bulutangkis tertua di Eropa itu setelah kesuksesan Jojo dilengkapi dengan keberhasilan pasangan Fajar-Rian berhasil mempertahankan gelar juara untuk ganda putra.
Di balik kesuksesan Jojo dan kawan-kawan dalam meraih prestasi, ternyata ada keterlibatan seorang dosen Jurusan Pendidikan Jasmani Fakultas Ilmu-Ilmu Kesehatan (FIKes) Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed), yakni Moh. Nanang Himawan Kusuma SPd.,M.Sc., SportMed. yang turut menjadi bagian dari Tim Ad Hoc Olimpiade Paris 2024.
Nanang yang merupakan Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan dan Alumni FIKes Unsoed diusulkan oleh Ketua tim Ad Hoc Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI) Komjen Pol Muhammad Fadil Imran pada acara Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) PBSI Tahun 2021, sekaligus sebagai acara Pembentukan Tim Ad Hoc berdasarkan Surat Keputusan Pengurus Pusat PBSI Nomor SKEP/044/1.3/XII/2023 per tanggal 7 Desember 2023.
"Pada Tim Ad Hoc ini, saya ditunjuk sebagai Tim Analis Performa yang khusus menangani terkait dengan peningkatan performa atlet bulutangkis Indonesia," ungkap Nanang.
Baca juga: Belasan mahasiswa Unsoed raih beasiswa IISMA tahun 2024
Ia mengatakan Tim Ad Hoc Olimpiade Paris 2024 PBSI, berfokus pada perbaikan prestasi atlet melalui penerapan sport science dan tailor-made program.
Menurut dia, tim tersebut bertugas menganalisis kelemahan atlet, menyusun program latihan spesifik, kemudian memberikan pendampingan kepada pelatih.
"Pelatih harus didampingi banyak ahli untuk membuat program latihan yang tepat," katanya.
Ia mengatakan pelibatan sport science dan Tim Analis Performa itu merujuk pada lingkungan kepelatihan modern yang sudah dijalankan di negara barat.
Menurut dia, penerapan inovasi dijalankan dengan melakukan analisis performa melalui tes dan pengukuran kemampuan fisik, tes biomekanika untuk mengetahui kualitas teknik dan mekanika gerak, kemudian mengidentifikasi kelemahan calon lawan dengan menggunakan teknologi video tagging, serta menyusun strategi serangan pada calon lawan.
"Strategi ini cukup berhasil diterapkan oleh Ginting ketika mengalahkan peringkat 1 dunia Victor Axelsen dari Denmark pada babak semifinal," jelasnya.
Nanang mengatakan hasil keseluruhan tes dan pengukuran tersebut dijadikan buku profil performa atlet yang terukur secara kuantitatif, dilengkapi dengan pelibatan tim recovery kelelahan, psikologi, serta nutrisi olahraga dalam latihan dan pertandingan.
Baca juga: Inilah amalan-amalan sunah pada bulan Ramadhan
Baca juga: Ingin tetap sehat selama berpuasa Ramadhan, ikuti saran dokter ini
Baca juga: Akademisi Unsoed ini berikan trik atur keuangan selama Ramadhan hingga lebaran