Cilacap (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, memantau dampak gempa magnitudo 4,9 yang mengguncang wilayah itu pada Senin pagi.
"Alhamdulillah hingga saat ini belum ada laporan terkait dengan dampak gempa tersebut," kata Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Cilacap Bayu Prahara di Cilacap, Senin.
Pihaknya akan terus memantau dampak gempa tersebut, terutama di wilayah-wilayah yang dilalui sesar aktif.
Ia menjelaskan personel Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BPBD Kabupaten Cilacap dan unit pelaksana teknis (UPT) BPBD yang tersebar di empat wilayah Cilacap telah diminta untuk siaga dan memantau setiap perkembangan dampak gempa.
"Tadi memang kami menerima laporan jika ada bangunan yang mengalami retak-retak. Namun setelah dicek ternyata retakan pada bangunan tua itu sudah lama terjadi, bukan karena gempa," katanya.
Bayu mengakui guncangan yang ditimbulkan gempa magnitudo 4,9 terasa cukup kuat meskipun tidak semua orang merasakan.
Salah seorang warga Kelurahan Lomanis, Kecamatan Cilacap Tengah, Slamet, mengatakan guncangan yang ditimbulkan gempa tersebut cukup kuat.
"Tadi sekitar pukul 07.48 WIB, badan saya terasa berguncang dan beberapa perabot rumah ikut goyang. Ternyata ada gempa," katanya.
Dalam kesempatan terpisah, Kepala Stasiun Geofisika BMKG Banjarnegara Hery Susanto Wibowo mengatakan gempa magnitudo 4,9 yang mengguncang Cilacap dan sekitarnya pada Senin, pukul 07.48 WIB, merupakan gempa tektonik.
Dia menyebut pusat gempa di laut pada jarak 77 kilometer arah tenggara Cilacap dengan kedalaman 39 kilometer dan tidak berpotensi tsunami.
"Dengan memerhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa dangkal akibat adanya aktivitas pada zona subduksi," katanya.
Berdasarkan hasil pantauan BMKG menunjukkan belum adanya aktivitas gempa susulan pascagempa magnitudo 4,9 tersebut.
Terkait dengan hal itu, dia mengimbau masyarakat tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
"Kami imbau masyarakat agar menghindari bangunan yang retak atau rusak akibat gempa. Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum kembali ke dalam rumah," kata Hery.
Baca juga: Gempa Tuban ikut getarkan Semarang
Berita Terkait
BMKG: Gempa M7,5 dan tsunami di Vanuatu tidak berdampak ke Indonesia
Selasa, 17 Desember 2024 12:26 Wib
Gempa berkekuatan magnitudo 3,9 dirasakan di wilayah Blora
Senin, 9 Desember 2024 10:04 Wib
BMKG pasang alat pendeteksi gempa di Kabupaten Sragen
Jumat, 8 November 2024 8:47 Wib
Pemkab Batang lakukan mitigasi keliling waspada gempa megathrust
Selasa, 8 Oktober 2024 20:48 Wib
Pemkab Batang siapkan strategi mitigasi hadapi gempa Megathrust
Jumat, 27 September 2024 15:53 Wib
Pemkab Pati gelar sosialisasi kewaspadaan dini antisipasi gempa
Jumat, 20 September 2024 8:59 Wib
BMKG survei bakal lokasi pemasangan sensor seismograf di Purbalingga
Kamis, 19 September 2024 8:33 Wib
Berikut 11 kereta perjalanannya sempat terganggu akibat gempa Bandung
Rabu, 18 September 2024 13:39 Wib