17 negara ikut pertemuan bisnis dan investasi di Jateng
Semarang (ANTARA) - Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jawa Tengah menggelar Central Java Investment Business Forum (CJIBF) dan UMKM Gayeng 2024 dengan mengangkat tema "Enhancing Sustainable Growth through Green and Circular Economy".
Kepala Perwakilan BI Provinsi Jateng Rahmat Dwisaputra, di Semarang, Jumat, menjelaskan dua pergelaran itu merupakan bukti konsistensi dan komitmen BI Jateng dalam mendukung pertumbuhan ekonomi daerah secara berkelanjutan.
Pembukaan rangkaian kegiatan CJIBF yang menjadi gelaran ke-21 dan UMKM Gayeng 2024 merupakan kali ke-6 diselenggarakan di Atrium Pollux Mall Paragon Semarang.
Rangkaian CJIBF diselenggarakan pada 26 April hingga November 2024, ditandai dengan penandatanganan Letter of Intent (LoI) investasi oleh PT Jia Wei Indonesia (PMA) dan PT Perkebunan Kelapa Mackenzie (PMDN).
Kemudian, "talkshow green and circular economy", "market sounding" proyek investasi, "one on one meeting", serta pameran investasi dan pariwisata.
Gelaran CJIBF dihadiri oleh perwakilan 17 negara mitra, yakni Jepang, Korea Selatan, Taiwan, Singapura, Malaysia, Hongkong, Tiongkok, Kamboja, Filipina, Australia, Belgia, Inggris, Belanda, Denmark, Italia, Polandia, dan Jerman, serta investor dan pelaku usaha dari dalam dan luar negeri.
Sedangkan rangkaian UMKM Gayeng diselenggarakan pada 26-29 April 2024 dengan menampilkan sekitar 90 UMKM produk kriya, fesyen, serta makanam dan minuman dari seluruh Jateng, serta pameran proses produksi UMKM hijau.
Jika pada 2023, UMKM Gayeng digelar di tiga negara, yaitu Indonesia, Singapura dan Belgia, kali ini UMKM Gayeng telah merambah dua negara lain, yaitu Jepang dan Prancis.
Selain itu, UMKM Gayeng tahun ini juga ditindaklanjuti dengan penandatanganan LoI dengan agregator Singapura, Belgia, Jepang dan Prancis.
Dengan menyasar negara-negara potensial tersebut, Rahmat berharap UMKM Jateng semakin dikenal di pasar dunia karena memiliki keunggulan kompetitif dibandingkan wilayah lain.
Kegiatan lain dalam UMKM Gayeng adalah workshop, "business matching", akses pembiayaan, edukasi/sosialisasi serta berbagai lomba untuk mengedukasi masyarakat.
Melalui pelaksanaan rangkaian kegiatan CJIBF dan UMKM Gayeng 2024, kata dia, diharapkan dapat menjadi katalisator pertumbuhan ekonomi Jateng yang berkelanjutan, terutama di bidang investasi, perdagangan dan pariwisata.
Menurut Rahmat, kedua pergelaran itu juga merupakan wujud implementasi pilar investasi, perdagangan, dan pariwisata KERIS (Koridor Ekonomi, Perdagangan, Investasi dan Pariwisata) Jateng.
Pada kesempatan tersebut juga dilakukan "relaunching" website KERIS Jateng yang merupakan penghubung dan etalase investasi, perdagangan dan pariwisata di Jateng.
Turut hadir pada kesempatan itu, Deputi Gubernur BI Filianingsih Hendarta, Deputi Bidang UKM Kementerian Koperasi dan UKM Republik Indonesia Hanung Harimba Rachman, Wakil Ketua Komisi XI DPR RI Fathan Subchi, dan Sekretaris Daerah Jateng Sumarno.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: BI Jateng gelar CJIBF dan UMKM Gayeng 2024
Kepala Perwakilan BI Provinsi Jateng Rahmat Dwisaputra, di Semarang, Jumat, menjelaskan dua pergelaran itu merupakan bukti konsistensi dan komitmen BI Jateng dalam mendukung pertumbuhan ekonomi daerah secara berkelanjutan.
Pembukaan rangkaian kegiatan CJIBF yang menjadi gelaran ke-21 dan UMKM Gayeng 2024 merupakan kali ke-6 diselenggarakan di Atrium Pollux Mall Paragon Semarang.
Rangkaian CJIBF diselenggarakan pada 26 April hingga November 2024, ditandai dengan penandatanganan Letter of Intent (LoI) investasi oleh PT Jia Wei Indonesia (PMA) dan PT Perkebunan Kelapa Mackenzie (PMDN).
Kemudian, "talkshow green and circular economy", "market sounding" proyek investasi, "one on one meeting", serta pameran investasi dan pariwisata.
Gelaran CJIBF dihadiri oleh perwakilan 17 negara mitra, yakni Jepang, Korea Selatan, Taiwan, Singapura, Malaysia, Hongkong, Tiongkok, Kamboja, Filipina, Australia, Belgia, Inggris, Belanda, Denmark, Italia, Polandia, dan Jerman, serta investor dan pelaku usaha dari dalam dan luar negeri.
Sedangkan rangkaian UMKM Gayeng diselenggarakan pada 26-29 April 2024 dengan menampilkan sekitar 90 UMKM produk kriya, fesyen, serta makanam dan minuman dari seluruh Jateng, serta pameran proses produksi UMKM hijau.
Jika pada 2023, UMKM Gayeng digelar di tiga negara, yaitu Indonesia, Singapura dan Belgia, kali ini UMKM Gayeng telah merambah dua negara lain, yaitu Jepang dan Prancis.
Selain itu, UMKM Gayeng tahun ini juga ditindaklanjuti dengan penandatanganan LoI dengan agregator Singapura, Belgia, Jepang dan Prancis.
Dengan menyasar negara-negara potensial tersebut, Rahmat berharap UMKM Jateng semakin dikenal di pasar dunia karena memiliki keunggulan kompetitif dibandingkan wilayah lain.
Kegiatan lain dalam UMKM Gayeng adalah workshop, "business matching", akses pembiayaan, edukasi/sosialisasi serta berbagai lomba untuk mengedukasi masyarakat.
Melalui pelaksanaan rangkaian kegiatan CJIBF dan UMKM Gayeng 2024, kata dia, diharapkan dapat menjadi katalisator pertumbuhan ekonomi Jateng yang berkelanjutan, terutama di bidang investasi, perdagangan dan pariwisata.
Menurut Rahmat, kedua pergelaran itu juga merupakan wujud implementasi pilar investasi, perdagangan, dan pariwisata KERIS (Koridor Ekonomi, Perdagangan, Investasi dan Pariwisata) Jateng.
Pada kesempatan tersebut juga dilakukan "relaunching" website KERIS Jateng yang merupakan penghubung dan etalase investasi, perdagangan dan pariwisata di Jateng.
Turut hadir pada kesempatan itu, Deputi Gubernur BI Filianingsih Hendarta, Deputi Bidang UKM Kementerian Koperasi dan UKM Republik Indonesia Hanung Harimba Rachman, Wakil Ketua Komisi XI DPR RI Fathan Subchi, dan Sekretaris Daerah Jateng Sumarno.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: BI Jateng gelar CJIBF dan UMKM Gayeng 2024