Kudus (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Kudus di Provinsi Jawa Tengah menargetkan angka kasus stunting di wilayahnya turun menjadi nol pada 2024.
"Kami akan berupaya agar target zero (nol) kasus tengkes di Kudus pada tahun 2024 bisa terwujud. Untuk itu, kami juga membutuhkan komitmen bersama semua pihak," kata Bupati Kudus Hartopo usai membuka rembug stunting di Pendopo Kabupaten Kudus, Selasa.
Dia meminta semua organisasi perangkat daerah (OPD) tidak hanya menandatangani komitmen bersama untuk memberantas stunting, tetapi benar-benar menjalankan aksi pencegahan dan penanggulangan stunting sesuai dengan tugas dan fungsinya.
Bupati menekankan pentingnya sosialisasi dan edukasi mengenai pemenuhan kebutuhan gizi dan penerapan pola hidup bersih dan sehat dalam upaya pencegahan dan penanganan stunting, kondisi gagal tumbuh pada anak akibat kekurangan gizi kronis, infeksi berulang, dan kurang stimulasi.
"Karena kedua orang tua sibuk bekerja, anak akhirnya hanya dititipkan di tempat penitipan anak atau diserahkan kepada neneknya sehingga perhatian terhadap kebutuhan gizi anaknya juga kurang. Akhirnya muncul kasus tengkes," katanya.
Dia menyampaikan bahwa tim pendamping keluarga yang sudah dibentuk perlu mengoptimalkan kinerja dalam memantau kondisi anak-anak yang terindikasi mengalami stunting serta melakukan intervensi gizi yang diperlukan, seperti membagikan makanan tambahan bergizi.
Mengenai data kasus stunting, ia menjelaskan, berdasarkan hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) 2022 angka kasus stunting di Kabupaten Kudus sebesar 19 persen.
Sedangkan aplikasi elektronik Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (e-PPGBM) tahun 2022 menunjukkan, balita yang mengalami stunting di Kabupaten Kudus sebanyak 2.917 balita atau hanya 5,85 persen dari seluruh balita.
Dalam upaya menurunkan angka kasus stunting menjadi nol pada 2024, Pemerintah Kabupaten Kudus mengalokasikan anggaran untuk pencegahan dan penanganan stunting.
Selain itu, sekitar 40 persen dari dana bagi hasil cukai dan hasil tembakau (DBHCHT) tahun 2023 dialokasikan untuk Dinas Kesehatan Kudus.
Pemerintah Kabupaten Kudus juga sudah melatih petugas puskesmas dan bidan desa menggunakan alat antropometri untuk meningkatkan akurasi pengukuran kondisi fisik anak dalam upaya mendeteksi dan menangani kasus stunting sejak dini.
Baca juga: Pemkot Pekalongan intensifkan kampanye Gemarikan guna cegah stunting
Berita Terkait
Gibran: Daerah padat penduduk dapat atensi khusus
Jumat, 26 April 2024 13:29 Wib
Danone dan MPKU Muhammadiyah sukses jalankan Gerakan Aku Suka Isi Piringku
Kamis, 25 April 2024 10:01 Wib
Ketua TP PKK Magelang: TPK ujung tombak percepatan penurunan stunting
Rabu, 24 April 2024 14:02 Wib
Pekalongan alokasikan dana Rp1,9 miliar tangani stunting
Rabu, 3 April 2024 7:57 Wib
Yuk dukung anak terhindar dari risiko stunting dengan protein
Selasa, 2 April 2024 17:55 Wib
Pemkot Pekalongan giatkan penuntasan stunting
Sabtu, 30 Maret 2024 13:21 Wib
UNESCO : Semarang bisa jadi percontohan penanganan stunting
Jumat, 22 Maret 2024 22:29 Wib
Pemkab Demak libatkan Forum Genre berantas kasus stunting
Kamis, 7 Maret 2024 20:12 Wib