Cilacap (ANTARA) - Curah hujan di wilayah Jawa Tengah bagian selatan, khususnya Kabupaten Cilacap dan Banyumas, pada dasarian kedua Mei 2023 menurun dibandingkan dengan dasarian sebelumnya menurut data Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).
"Kalau dilihat dari data curah hujan, memang terjadi penurunan pada dasarian kedua jika dibandingkan dengan dasarian pertama Mei," kata Kepala Kelompok Teknisi BMKG Stasiun Meteorologi Tunggul Wulung Cilacap Teguh Wardoyo di Cilacap, Selasa.
Namun demikian, dia mengatakan, belum bisa disimpulkan apakah musim kemarau di wilayah Cilacap dan Banyumas sesuai prakiraan bermula pada dasarian kedua Mei atau mundur.
Ia menjelaskan bahwa awal musim kemarau ditandai dengan curah hujan kurang dari 50 milimeter selama satu dasarian dan diikuti oleh dua dasarian berikutnya.
Oleh karena itu, ia melanjutkan, masih diperlukan data hasil pengukuran curah hujan pada dua dasarian berikutnya untuk memastikan awal musim kemarau di wilayah Jawa Tengah bagian selatan, khususnya Kabupaten Cilacap dan Banyumas.
"Kalau tidak ada hujan, kemungkinan akan sesuai prediksinya, yakni dasarian kedua bulan Mei," katanya.
Di wilayah Kabupaten Cilacap, dia mengatakan, secara umum curah hujan masih tinggi pada dasarian pertama bulan Mei.
Hanya ada beberapa area yang curah hujannya pada dasarian pertama Mei kurang dari 50 mm, yaitu Gumilir (49 mm), Jeruk Legi (41 mm), dan Kuripan Kidul (15 mm).
Pada dasarian kedua Mei 2023, Teguh mengatakan, penurunan curah hujan sudah mulai terjadi di wilayah Cilacap meskipun masih ada area yang curah hujannya di atas 50 mm.
"Hal itu mengindikasikan bahwa pada dasarian kedua bulan Mei di beberapa wilayah Cilacap segera memasuki awal musim kemarau apabila diikuti oleh dua dasarian berikutnya secara berturut jumlah curah hujannya kurang dari 50 mm," ia menjelaskan.
Hasil pemantauan hari tanpa hujan (HTH) pada dasarian kedua bulan Mei 2023 yang dirilis oleh Stasiun Klimatologi Jawa Tengah menunjukkan, sebagian besar wilayah Jawa Tengah mengalami hari tanpa hujan pendek (6-10 HTH) serta sebagian kecil wilayah Kabupaten Brebes, Pemalang, Batang, Wonogiri, Purworejo, dan Cilacap mengalami hari tanpa hujan menengah (11-20 HTH).
Pada dasarian kedua bulan Mei 2023, curah hujan di Kabupaten Cilacap berkisar 0-300 mm, Banyumas sekitar 0-100 mm, Kebumen berkisar 0-150 mm, dan Purworejo berkisar 0-75 mm.
Sementara itu, curah hujan di wilayah Kabupaten Purbalingga berkisar 0-100 mm, Banjarnegara 0-100 mm, dan Wonosobo berkisar 0-50 mm.
"Selanjutnya untuk prakiraan probabilistik curah hujan dasarian ketiga bulan Mei berdasarkan pembaruan data per tanggal 18 Mei 2023, peluang lebih besar dari 60 persen curah hujan rendah atau kurang dari 50 mm per dasarian terjadi di seluruh wilayah Jateng," kata Teguh.
Sedangkan berdasarkan prakiraan deterministik, ia melanjutkan, curah hujan pada dasarian ketiga bulan Mei hingga dasarian ketiga bulan Juni di seluruh wilayah Jawa Tengah masuk kriteria rendah, 0-50 mm.
Baca juga: Prakiraan cuaca hari ini, bagaimana Kota Semarang?
Berita Terkait
Ketua TP PKK Magelang: TPK ujung tombak percepatan penurunan stunting
Rabu, 24 April 2024 14:02 Wib
Mungkinkah Selat Muria terbentuk dalam waktu dekat?
Jumat, 22 Maret 2024 10:55 Wib
Pemkab Banyumas optimalkan upaya penurunan AKI/AKB
Sabtu, 2 Maret 2024 17:08 Wib
Wabup Wonosobo ingatkan pemenuhan gizi untuk penurunan stunting
Kamis, 29 Februari 2024 16:41 Wib
Disbudpar Kudus lampaui target penerimaan retribusi objek wisata
Jumat, 12 Januari 2024 15:53 Wib
Jateng optimistis penurunan stunting bisa capai 14 persen pada 2024
Senin, 4 Desember 2023 21:05 Wib
Dinas Kesehatan: Angka stunting di Cilacap turun
Selasa, 21 November 2023 9:19 Wib
Bupati Purbalingga raih penghargaan dari BKKBN
Senin, 20 November 2023 17:45 Wib